Lantaran Istri Selingkuh, Manusia Serigala Rusia Bunuh 82 Orang

Selasa, 28 Maret 2017 - 10:30 WIB
Lantaran Istri Selingkuh,...
Lantaran Istri Selingkuh, Manusia Serigala Rusia Bunuh 82 Orang
A A A
ANGARSK - Mikahil Popkov, mantan polisi Rusia dijuluki “manusia serigala” karena jadi pembunuh berantai yang korbannya mencapai 82 orang. Dia mengaku mulai melakukan pembunuhan karena istrinya berselingkuh dan bertekad membersihkan kota dari "wanita jalang", termasuk pelacur.

Dia sudah divonis penjara seumur hidup atas tuduhan membunuh 22 perempuan yang rata-rata pekerja seks. Namun, Popkov kini didakwa lagi dengan 60 tuduhan pembunuhan baru. Dengan tuduhan baru itu, dia tercatat telah membunuh 82 orang.

Jika tuduhan ini terbukti, dia akan tercatat sebagai pembunuh berantai terburuk yang pernah ada di Rusia.

”Kami telah menemukan motif sebenarnya dari tindakan Popkov ini, dan keadaan di mana dia menjadi pembunuh berantai, yang beraksi di seluruh wilayah kami selama dua dekade,” bunyi pernyataan Komite Investigasi Irkutsk Region, Rusia.

”Polisi memiliki bukti tak yang terbantahkan atas kesalahannya,” lanjut pernyataan itu, yang dikutip dari Russia Today, Selasa (28/2/2017).

Para korban “manusia serigala” Rusia ini adalah para perempuan berusia 16 hingga 40 tahun dari status sosial yang berbeda-beda. Pembunuhan berantai dia lakukan selama periode 1992 hingga 2007.

Penyidik mengatakan bahwa mereka telah mewawancarai 900 saksi dan menggali kuburan dari 20 mayat. Sejumlah mayat korban Popkov ditemukan di hutan, danau, dan rawa-rawa. Penggalian mayat dilakukan dengan bantuan mesin berat dan penyelam berdasarkan pointer dari Popkov sendiri.

Popkov sudah menjalani tes kejiwaan di Moskow.”(Dia) sepenuhnya menyadari sifat dan bahaya sosial dari tindakannya,” lanjut pernyataan komite investigasi.

“Seksolog forensik menyimpulkan bahwa Popkov menderita mania pembunuh dengan kecenderungan sadis,” imbuh komite investigasi.

Popkov yang berusia 53 tahun adalah seorang master ski saat masih muda. Dia menikah dengan seorang gadis ketika dia mulai bekerja sebagai seorang sersan di Kepolisian Angarsk, sebuah kota di Siberia yang berpenduduk sekitar 200.000 orang di awal 1990-an.

Pembunuhan oleh Popkov ini mengikuti pola yang sama. Dia mengenakan seragamnya, kemudian memarkir mobil di luar kelab malam, restoran, dan tempat umum lainnya. Dia menunggu para perempuan mabuk untuk ditemani, diperkosa, kemudian dibunuh.

Dalam wawancara media setelah penangkapannya, Popkov mengatakan bahwa pembunuhan berantai yang dia lakukan dipicu oleh istrinya yang berselingkuh dengan rekannya. Sejak itu dia bersumpah untuk menghukum “wanita jalang”.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4576 seconds (0.1#10.140)