Pionir Pilot Jet Perang Dunia II Dennis Barry Meninggal
A
A
A
LONDON - Pionir pilot pesawat jet tempur Inggris era Perang Dunia II, Dennis Barry, meninggal dunia di usia 95 tahun. Dia adalah salah satu dari 16 pilot yang dilatih untuk operasi memerangi pasukan Nazi Jerman tahun 1944.
Barry bergabung dengan Angkatan Udara Inggris (RAF) di usia 19 tahun pada tahun 1940. Dia meninggal pada 10 Maret lalu.
Barry berasal dari London dan tinggal di Sheffield setelah Perang Dunia II. Sebelum meninggal, dia diprediksi menjadi satu-satunya pilot tempur Perang Dunia II asal Inggris yang masih hidup.
Dia dikenal sebagai pilot jet tempur Gloster Meteor. Ahli sejarah penerbangan Graham Pitchfork mengenal sosok Barry.
“Saya tidak pernah terbang dengan dia, tapi untuk melakukan apa yang dia lakukan kemudian menjadi salah satu pilot jet tempur pertama, dia harus menjadi seorang pilot yang sangat baik,” katanya.
”Sebagai seorang pria, dia orang yang menyenangkan untuk berbagi. Saya sangat menyesal ketika saya mendengar dia telah meninggal,” ujarnya, seperti dikutip BBC, semalam (24/3/2017).
Pada tahun 1943, Barry bergabung dengan skuadron 616 yang berbasis di Doncaster, di mana dia jadi salah satu pilot pertama yang dilatih untuk menerbangkan jet tempur Gloster Meteor.
Gloster Meteor adalah pesawat jet tempur pertama Inggris yang memasuki layanan operasional. Pitchfork mengatakan, setelah perang Barry bergabung dengan Angkatan Udara Auxiliary Kerajaan Inggris (RAAF). “Dan memiliki petualangan yang sangat unik, saat mesin dari (jet) Meteor mengalami kegagalan pada ketinggian 25.000 kaki,” ujarnya.
Lantaran tidak ada kursi ejector, dia terpaksa keluar dari pesawat yang masih berada di ketinggian 1.500 kaki. Dia mengalami patah kaki saat mendarat.
Barry bergabung dengan Angkatan Udara Inggris (RAF) di usia 19 tahun pada tahun 1940. Dia meninggal pada 10 Maret lalu.
Barry berasal dari London dan tinggal di Sheffield setelah Perang Dunia II. Sebelum meninggal, dia diprediksi menjadi satu-satunya pilot tempur Perang Dunia II asal Inggris yang masih hidup.
Dia dikenal sebagai pilot jet tempur Gloster Meteor. Ahli sejarah penerbangan Graham Pitchfork mengenal sosok Barry.
“Saya tidak pernah terbang dengan dia, tapi untuk melakukan apa yang dia lakukan kemudian menjadi salah satu pilot jet tempur pertama, dia harus menjadi seorang pilot yang sangat baik,” katanya.
”Sebagai seorang pria, dia orang yang menyenangkan untuk berbagi. Saya sangat menyesal ketika saya mendengar dia telah meninggal,” ujarnya, seperti dikutip BBC, semalam (24/3/2017).
Pada tahun 1943, Barry bergabung dengan skuadron 616 yang berbasis di Doncaster, di mana dia jadi salah satu pilot pertama yang dilatih untuk menerbangkan jet tempur Gloster Meteor.
Gloster Meteor adalah pesawat jet tempur pertama Inggris yang memasuki layanan operasional. Pitchfork mengatakan, setelah perang Barry bergabung dengan Angkatan Udara Auxiliary Kerajaan Inggris (RAAF). “Dan memiliki petualangan yang sangat unik, saat mesin dari (jet) Meteor mengalami kegagalan pada ketinggian 25.000 kaki,” ujarnya.
Lantaran tidak ada kursi ejector, dia terpaksa keluar dari pesawat yang masih berada di ketinggian 1.500 kaki. Dia mengalami patah kaki saat mendarat.
(mas)