Komunitas Muslim Inggris: Serangan Teror London Aksi Setan
A
A
A
LONDON - Komunitas Muslim dan masjid di Inggris mengecam serangan teroris di London. Mereka menyatakan serangan teror itu sebagai aksi setan dan jauh dari ajaran Islam yang sebenarnya.
Khalid Masood, 52, dinyatakan sebagai tersangka teroris yang bertanggung jawab atas serangan teror yang menewaskan tiga orang di dekat gedung parlemen di Westminster, London. Masood ditembak mati oleh polisi setelah menabrak puluhan orang dengan mobil dan menikam polisi.
Pemimpin Masjid Birmingham, Abu Khadeejah Abdul Wahid, mengatakan pelaku adalah sosok pengecut, karena manargetkan orang-orang tak bersalah, termasuk perempuan dan anak-anak.
Dia berbicara setelah kelompok Islamic State atau ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan teror di London. Klaim ISIS yang disiarkan media propagandanya, Amaq News, menyebut Masood adalah tentara ISIS yang melakukan serangan “lone wolf”.
“Reaksi saya adalah sama seperti manusia biasa lainnya yang hidup di Inggris, itu mengejutkan,” ujar Abu Khadeejah, seperti dikutip Daily Mirror, Jumat (24/3/2017).
“Orang ini tidak bertindak atas nilai-nilai agama, tetapi nilai-nilai setan,” kecam dia. ”Tindakan ini bertentangan dengan setiap tradisi tunggal dan nilai yang diketahui setiap Muslim.”
”Kami tidak menganggap mereka bertindak atas nilai-nilai Islam atau peraturan teologis Islam apapun,” imbuh dia.
Anggota parlemen dari Partai Buruh Tulip Siddiq juga membela komunitas Muslim yang tersudut atas ulah Masood. ”Orang yang melakukan ini bukan seorang Muslim sejati,” katanya.
Komunitas Muslim London telah menggalang dana lebih dari 3.000 Poundsterling untuk mendukung para korban dan keluarga korban serangan teror di London.
“Komunitas Muslim Inggris berdiri dengan masyarakat untuk masa-masa sulit dan memperluas dukungan dalam penggalangan dana untuk membantu kebutuhan jangka pendek dari keluarga Keith Palmer, korban serta kerabat korban lainnya,” bunyi pernyataan komunitas tersebut.
”Meskipun tidak ada jumlah uang yang akan mengembalikan nyawa yang hilang atau memulihkan rasa sakit para korban dan keluarga mereka, kami berharap ini akan mengurangi beban mereka dalam beberapa cara,” imbuh komunitas Muslim tersebut.
Khalid Masood, 52, dinyatakan sebagai tersangka teroris yang bertanggung jawab atas serangan teror yang menewaskan tiga orang di dekat gedung parlemen di Westminster, London. Masood ditembak mati oleh polisi setelah menabrak puluhan orang dengan mobil dan menikam polisi.
Pemimpin Masjid Birmingham, Abu Khadeejah Abdul Wahid, mengatakan pelaku adalah sosok pengecut, karena manargetkan orang-orang tak bersalah, termasuk perempuan dan anak-anak.
Dia berbicara setelah kelompok Islamic State atau ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan teror di London. Klaim ISIS yang disiarkan media propagandanya, Amaq News, menyebut Masood adalah tentara ISIS yang melakukan serangan “lone wolf”.
“Reaksi saya adalah sama seperti manusia biasa lainnya yang hidup di Inggris, itu mengejutkan,” ujar Abu Khadeejah, seperti dikutip Daily Mirror, Jumat (24/3/2017).
“Orang ini tidak bertindak atas nilai-nilai agama, tetapi nilai-nilai setan,” kecam dia. ”Tindakan ini bertentangan dengan setiap tradisi tunggal dan nilai yang diketahui setiap Muslim.”
”Kami tidak menganggap mereka bertindak atas nilai-nilai Islam atau peraturan teologis Islam apapun,” imbuh dia.
Anggota parlemen dari Partai Buruh Tulip Siddiq juga membela komunitas Muslim yang tersudut atas ulah Masood. ”Orang yang melakukan ini bukan seorang Muslim sejati,” katanya.
Komunitas Muslim London telah menggalang dana lebih dari 3.000 Poundsterling untuk mendukung para korban dan keluarga korban serangan teror di London.
“Komunitas Muslim Inggris berdiri dengan masyarakat untuk masa-masa sulit dan memperluas dukungan dalam penggalangan dana untuk membantu kebutuhan jangka pendek dari keluarga Keith Palmer, korban serta kerabat korban lainnya,” bunyi pernyataan komunitas tersebut.
”Meskipun tidak ada jumlah uang yang akan mengembalikan nyawa yang hilang atau memulihkan rasa sakit para korban dan keluarga mereka, kami berharap ini akan mengurangi beban mereka dalam beberapa cara,” imbuh komunitas Muslim tersebut.
(mas)