Rusia Segera Kirim Jet Tempur Su-35 Pesanan Indonesia
A
A
A
LANGKAWI - Rusia segera mengirim pesawat-pesawat jet tempur Su-35 ke Indonesia sesuai kontrak yang disepakati. Pengiriman yang tanggalnya belum diungkap ini akan menjadi yang pertama dari rangkaian produk pertahanan Rusia yang ditawarkan.
Rencana pengiriman itu diumumukan pihak perusahaan pertahanan Rusia, Rostec, di acara Langkawi International Maritime & Aerospace Exhibition (LIMA) di Malaysia, hari Rabu.
”Setelah kesepakatan Su-35 selesai, kami berencana untuk terlibat dalam proyek-proyek Angkatan Laut dengan pihak Indonesia,” kata Viktor Kladov, yang mengepalai delegasi gabungan dari Rostec dan eksportir senjata Rosoboronexport, kepada wartawan, seperti dilansir Itar-Tass, semalam (22/3/2017).
Kladov mencontohkan kontrak jual beli peralatan militer dengan Indonesia adalah pembelian helikopter.
Menurutnya, Indonesia juga menunjukkan minat terhadap pesawat amfibi multiguna Rusia, Be-200 untuk mengatasi kebakaran hutan. ”Indonesia tertarik untuk membeli dua atau tiga pesawat jenis ini,” ujarnya.
Militer Angkatan Udara Indonesia sejatinya telah mengoperasikan sejumlah pesawat Rusia, termasuk 11 unit Su-30 dan lima unit Su-27. Indonesia sebelumnya dilaporkan membeli 10 unit Su-35 dan pengiriman sempat diprediksi akan terjadi pada 2018 karena negara-negara lain juga memesan pesawat jet tempur canggih tersebut.
Jet tempur Su-35 rencananya akan menggantikan jet tempur buatan Amerika Serikat F5 E/F Tiger II yang sudah uzur.
Menurut riset IHS, Indonesia akan menghabiskan lebih dari USD20 miliar untuk pengadaan alat pertahanan pada 2016 hingga 2025. Jumlah itu mencatatkan anggaran pertahanan Indonesia masuk lima besar dunia yang tumbuh secara cepat.
Rencana pengiriman itu diumumukan pihak perusahaan pertahanan Rusia, Rostec, di acara Langkawi International Maritime & Aerospace Exhibition (LIMA) di Malaysia, hari Rabu.
”Setelah kesepakatan Su-35 selesai, kami berencana untuk terlibat dalam proyek-proyek Angkatan Laut dengan pihak Indonesia,” kata Viktor Kladov, yang mengepalai delegasi gabungan dari Rostec dan eksportir senjata Rosoboronexport, kepada wartawan, seperti dilansir Itar-Tass, semalam (22/3/2017).
Kladov mencontohkan kontrak jual beli peralatan militer dengan Indonesia adalah pembelian helikopter.
Menurutnya, Indonesia juga menunjukkan minat terhadap pesawat amfibi multiguna Rusia, Be-200 untuk mengatasi kebakaran hutan. ”Indonesia tertarik untuk membeli dua atau tiga pesawat jenis ini,” ujarnya.
Militer Angkatan Udara Indonesia sejatinya telah mengoperasikan sejumlah pesawat Rusia, termasuk 11 unit Su-30 dan lima unit Su-27. Indonesia sebelumnya dilaporkan membeli 10 unit Su-35 dan pengiriman sempat diprediksi akan terjadi pada 2018 karena negara-negara lain juga memesan pesawat jet tempur canggih tersebut.
Jet tempur Su-35 rencananya akan menggantikan jet tempur buatan Amerika Serikat F5 E/F Tiger II yang sudah uzur.
Menurut riset IHS, Indonesia akan menghabiskan lebih dari USD20 miliar untuk pengadaan alat pertahanan pada 2016 hingga 2025. Jumlah itu mencatatkan anggaran pertahanan Indonesia masuk lima besar dunia yang tumbuh secara cepat.
(mas)