China Minta Penjelasan Jepang Soal Pengerahan Kapal ke LCS
A
A
A
BEIJING - Pemerintah China menyatakan sedang menunggu penjelasan Jepang mengenai pengerahan kapal perang ke kawasan Laut China Selatan. Jepang berencana mengirimkan kapal perang Izumo ke Laut China Selatan pada Mei mendatang.
Kapal Izumo dengan panjang 249 meter adalah kapal perang terbesar Jepang era Perang Dunia II. Kapal perang ini bisa beroperasi dengan membawa sembilan helikopter.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengatakan, dia tidak tahu apakah pengerahan kapal perang itu merupakan bagian dari tur militer Jepang ke negara-negara Asia Tenggara, atau memang ada tujuan lainnya.
"Kami belum mendengar pernyataan resmi dari Jepang mengenai hal ini. Jika itu hanya kunjungan biasa, pergi ke beberapa negara, dan biasanya melalui Laut China Selatan, maka kita tidak punya keberatan," ucap Hua, seperti dilansir Reuters pada Selasa (14/3).
"Kami berharap komunikasi normal antara negara-negara yang relevan dapat berperan mempromosikan perdamaian dan stabilitas regional. Tapi, jika kapal itu pergi ke Laut China Selatan memiliki niat yang berbeda, maka itu hal yang berbeda," sambungnya.
Sebelumnya diwartakan, tiga sumber militer militer Jepang mengungkap rencana pengerahan kapal perang Izumo tersebut. Jika terealisasi, maka itu akan menjadi ajang pamer kekuatan angkatan laut Jepang di wilayah Laut China Selatan sejak Perang Dunia II.
Selain akan melintas di Laut China Selatan, kapal Izumo rencananya juga akan berhenti di Singapura, Indonesia, Filipina, dan Sri Lanka sebelum bergabung dalam latihan militer Angkatan Laut bersama dengan kapal India dan kapal AS di Samudera Hindia pada bulan Juli.
Kapal Izumo dengan panjang 249 meter adalah kapal perang terbesar Jepang era Perang Dunia II. Kapal perang ini bisa beroperasi dengan membawa sembilan helikopter.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengatakan, dia tidak tahu apakah pengerahan kapal perang itu merupakan bagian dari tur militer Jepang ke negara-negara Asia Tenggara, atau memang ada tujuan lainnya.
"Kami belum mendengar pernyataan resmi dari Jepang mengenai hal ini. Jika itu hanya kunjungan biasa, pergi ke beberapa negara, dan biasanya melalui Laut China Selatan, maka kita tidak punya keberatan," ucap Hua, seperti dilansir Reuters pada Selasa (14/3).
"Kami berharap komunikasi normal antara negara-negara yang relevan dapat berperan mempromosikan perdamaian dan stabilitas regional. Tapi, jika kapal itu pergi ke Laut China Selatan memiliki niat yang berbeda, maka itu hal yang berbeda," sambungnya.
Sebelumnya diwartakan, tiga sumber militer militer Jepang mengungkap rencana pengerahan kapal perang Izumo tersebut. Jika terealisasi, maka itu akan menjadi ajang pamer kekuatan angkatan laut Jepang di wilayah Laut China Selatan sejak Perang Dunia II.
Selain akan melintas di Laut China Selatan, kapal Izumo rencananya juga akan berhenti di Singapura, Indonesia, Filipina, dan Sri Lanka sebelum bergabung dalam latihan militer Angkatan Laut bersama dengan kapal India dan kapal AS di Samudera Hindia pada bulan Juli.
(esn)