China Terus Bangun Kekuatan Militer

Senin, 06 Maret 2017 - 19:31 WIB
China Terus Bangun Kekuatan...
China Terus Bangun Kekuatan Militer
A A A
BEIJING - China berjanji lebih mendukung militernya, termasuk memperkuat pertahanan maritim dan udara di tengah upaya menjaga kedaulatannya. Tidak seperti biasa Beijing tidak mengungkap besar anggaran belanja untuk militer tahun ini.

Juru bicara parlemen China Fu Ying menjelaskan, belanja pertahanan tahun ini akan naik sekitar 7%, mencakup sekitar 1,3% produk domestik bruto (PDB), level yang sama dalam beberapa tahun terakhir. Kendati demikian, target belanja pertahanan untuk tahun ini tidak termasuk anggaran yang diumumkan pada pembukaan sesi tahunan parlemen kemarin seperti beberapa tahun sebelumnya.

”Kami akan mendukung berbagai upaya meningkatkan reformasi pertahanan nasional dan angkatan bersenjata yang bertujuan membangun pertahanan yang kuat sesuai posisi internasional China dan keamanan nasional serta perkembangan kepentingan,” papar laporan anggaran tersebut tanpa memberi penjelasan lebih lanjut, dikutip kantor berita Reuters.

Kantor berita Xinhua juga tidak melaporkan jumlah anggaran itu. Juru bicara parlemen dan Kementerian Pertahanan (Kemhan) China tidak segera merespons perminaan untuk komentar. Tahun lalu dengan ekonomi yang melambat anggaran pertahanan mengalami peningkatan terendah dalam enam tahun yakni 7,6%, peningkatan satu digit pertama sejak 2010, setelah hampir dua dekade mengalami peningkatan dua digit.

Para pejabat yang hadir di parlemen menolak berbicara tentang anggaran tersebut. ”Fu Ying menjawab ini di CCTV kemarin,” kata Mayor Jenderal Li Fengshan yang menolak menjawab pertanyaan tentang jumlah anggaran pertahanan.

Pembangunan militer China telah mengkhawatirkan seluruh kawasan, terutama karena peningkatan sikap agresif Beijing di Laut China Timur, Laut China Selatan, dan Taiwan. Saat memberikan laporan kerja tahunan di parlemen, Perdana Menteri (PM) Li Keqiang menjelaskan, China akan meningkatkan reformasi militer.

”Kami akan memperkuat pertahanan maritim dan udara serta kontrol perbatasan dan memastikan berbagai operasi penting terkait melawan terorisme, menjaga stabilitas, menjaga perdamaian internasional, dan menyediakan pengawalan di laut yang terorganisasi,” ungkap Li.

”Kami akan meningkatkan pelatihan dan kesiapan militer, serta untuk menjamin kedaulatan, keamanan, dan perkembangan kepentingan yang harus dijaga secara efektif dan mutlak,” tegas Li.

Tidak jelas mengapa jumlah anggaran pertahanan itu tidak diumumkan. China berulang menyatakan belanja pertahanannya transparan. Saat wawancara pekan lalu, peneliti di Academy of Military Science Chen Zhou menjelaskan transparansi merupakan proses historis.

”Itu tidak berarti pemerintah tidak harus jadi transparan. Pria di jalan yakin jika ini diumumkan dapat memengaruhi keamanan nasional,” kata dia. Jumlah anggaran pertahanan tahun lalu sebesar USD138,40 miliar. Jumlah tersebut diduga lebih kecil dari nilai sebenarnya.

Jumlah anggaran itu diamati para diplomat asing dan Amerika Serikat (AS) memperkirakan rencana Beijing dari jumlah anggaran tersebut. Peningkatan 7% tahun ini berdasarkan anggaran tahun lalu sehingga jumlahnya mencapai 1,02 triliun yuan atau masih seperempat dari anggaran pertahanan AS.

Gedung Putih telah mengajukan peningkatan belanja militer 10% menjadi USD603 miliar meski Washington telah mengurangi keterlibatan dalam perang di Irak dan Afghanistan serta telah menjadi kekuatan militer terbesar dunia. Ada desakan pekan lalu agar China mengumumkan peningkatan belanja pertahanannya tahun ini.

”Sejauh perkembangan yang kami khawatirkan, belanja militer ini tidak cukup. Negara sebesar ini menghadapi sangat banyak isu keamanan,” ungkap Wang Ning, komandan paramiliter Polisi Bersenjata Rakyat China di sela pertemuan parlemen. Sebagai kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia, China terus meningkatkan anggaran militernya untuk melindungi berbagai kepentingannya di dalam dan luar negeri.

Peningkatan konflik di Laut China Selatan dan Laut China Timur membuat Beijing merasa harus meningkatkan kekuatan Angkatan Laut dan Angkatan Udara di kawasan itu. Apalagi saat ini Beijing juga telah membangun pulau-pulau buatan di kawasan maritim tersebut.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0931 seconds (0.1#10.140)