Politisi India Pelopor Larangan Buku Ayat-ayat Setan Meninggal
A
A
A
NEW DELHI - Politisi India Syed Shahabuddin, seorang tokoh politik yang berpengaruh untuk minoritas Muslim India, meninggal dunia di usia 82. Mantan diplomat ini dikenal karena menjadi pelopor larangan terhadap buku kontroversial Ayat-ayat Setan karangan Salman Rushdie.
Media lokal menyebut Shahabuddin meninggal di rumah sakit setelah penyakit berkepanjangan seperti dikutip dari BBC, Minggu (5/3/2017).
Shahabuddin pernah menjabat sebagai anggota parlemen antara tahun 1979 dan 1996. Ia mendapat perhatian dunia internasional atas usahanya untuk melarang buku Salman Rushdie yang berjudul Ayat-ayat Setan (The Satanic Verses) yang diterbitkan pada 1988.
Shahabuddin secara luas dilihat sebagai sosok yang bertanggung jawab untuk mencegah buku itu masuk ke India. India pun menjadi negara pertama yang memperkenalkan larangan tersebut.
Ayat-ayat Setan (The Satanic Verses) memicu kemarahan umat Islam di seluruh dunia. Buku ini terdiri dari tiga cerita. Salah satu dari ceritanya, yang paling kontroversial, memiliki nabi bernama Mahound, yang mendirikan agama di padang gurun.
Cerita yang terinspirasi dari sebuah insiden yang kebenarannnya diragukan dalam kehidupan Nabi Muhammad, yang disebut sebagai Ayat-ayat Setan. Judul itu merujuk pada ayat-ayat Al-Quran yang salah dan kemudian ditarik oleh Nabi Muhammad dan menyalahkannya pada dorongan Setan.
Hal kemudian memicu protes dari umat Islam di seluruh dunia. Muslim India membakar buku ini. Ayatollah Khomeini dari Iran mengeluarkan fatwa yang memerintahkan Muslim untuk membunuh sang penulis. Buku ini masih dilarang di India.
Media lokal menyebut Shahabuddin meninggal di rumah sakit setelah penyakit berkepanjangan seperti dikutip dari BBC, Minggu (5/3/2017).
Shahabuddin pernah menjabat sebagai anggota parlemen antara tahun 1979 dan 1996. Ia mendapat perhatian dunia internasional atas usahanya untuk melarang buku Salman Rushdie yang berjudul Ayat-ayat Setan (The Satanic Verses) yang diterbitkan pada 1988.
Shahabuddin secara luas dilihat sebagai sosok yang bertanggung jawab untuk mencegah buku itu masuk ke India. India pun menjadi negara pertama yang memperkenalkan larangan tersebut.
Ayat-ayat Setan (The Satanic Verses) memicu kemarahan umat Islam di seluruh dunia. Buku ini terdiri dari tiga cerita. Salah satu dari ceritanya, yang paling kontroversial, memiliki nabi bernama Mahound, yang mendirikan agama di padang gurun.
Cerita yang terinspirasi dari sebuah insiden yang kebenarannnya diragukan dalam kehidupan Nabi Muhammad, yang disebut sebagai Ayat-ayat Setan. Judul itu merujuk pada ayat-ayat Al-Quran yang salah dan kemudian ditarik oleh Nabi Muhammad dan menyalahkannya pada dorongan Setan.
Hal kemudian memicu protes dari umat Islam di seluruh dunia. Muslim India membakar buku ini. Ayatollah Khomeini dari Iran mengeluarkan fatwa yang memerintahkan Muslim untuk membunuh sang penulis. Buku ini masih dilarang di India.
(ian)