Ambisi Ilmuwan Bikin Embrio Manusia Buatan Dekati Kenyataan
A
A
A
LONDON - Para ilmuwan Cambridge University telah berhasil menciptakan embrio tikus hidup dari sel induk. Teknik ini diklaim dapat digunakan untuk membuat embrio manusia buatan di masa depan.
Dalam pembuatan embrio tikus hidup, para ilmuwan mencampur jenis-jenis sel induk tikus di laboratorium. Embrio tikus buatan itu ternyata terbentuk setelah mengalami pertumbuhan empat hari dengan bantuan bahan kimia.
“Kami berpikir bahwa itu akan mungkin untuk meniru peristiwa dari perkembangan yang terjadi sebelum 14 hari dengan menggunakan sel induk manusia,” kata Profesor Magdalena Zernicka-Goetz dari Departemen Fisiologi, Pengembangan dan Neuroscience di Cambridge University, yang memimpin penelitian, seperti dikutip dari Telegraph, Jumat (3/3/2017).
“Menggunakan pendekatan yang sama untuk teknik kami (seperti saat) menggunakan sel induk tikus,” lanjut Magdalena.
Sampai sekarang, para ilmuwan telah melakukan percobaan dengan membuat embrio manusia dari proses fertilisasi in vitro (IVF). Proses ini menggabungkan sperma dan telur di laboratorium. Namun, embrio tersebut dimusnahkan setelah dua minggu.
Para ilmuwan kini tertarik untuk memiliki persediaan embrio manusia, yang tidak akan tergantung pada sperma dan telur.
Dalam pembuatan embrio tikus hidup, para ilmuwan mencampur jenis-jenis sel induk tikus di laboratorium. Embrio tikus buatan itu ternyata terbentuk setelah mengalami pertumbuhan empat hari dengan bantuan bahan kimia.
“Kami berpikir bahwa itu akan mungkin untuk meniru peristiwa dari perkembangan yang terjadi sebelum 14 hari dengan menggunakan sel induk manusia,” kata Profesor Magdalena Zernicka-Goetz dari Departemen Fisiologi, Pengembangan dan Neuroscience di Cambridge University, yang memimpin penelitian, seperti dikutip dari Telegraph, Jumat (3/3/2017).
“Menggunakan pendekatan yang sama untuk teknik kami (seperti saat) menggunakan sel induk tikus,” lanjut Magdalena.
Sampai sekarang, para ilmuwan telah melakukan percobaan dengan membuat embrio manusia dari proses fertilisasi in vitro (IVF). Proses ini menggabungkan sperma dan telur di laboratorium. Namun, embrio tersebut dimusnahkan setelah dua minggu.
Para ilmuwan kini tertarik untuk memiliki persediaan embrio manusia, yang tidak akan tergantung pada sperma dan telur.
(mas)