Saudi Kesulitan Tambah Kuota Haji Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Arab Saudi menyatakan belum bisa untuk menambah kuota haji asal Indonesia. Pemerintah Saudi memahami panjangnya daftar tunggu Muslim Indonesia untuk pergi haji ke Tanah Suci.
”Kuota haji ditentukan oleh presesntase jumlah penduduk Muslim di masing-masing negara anggota OKI (Organisasi Kerjasama Islam) dan kita ketahui ketentuan kuota haji Indonesia telah dilakukan di mana telah diumumkan oleh Kementerian Agama Indonesia, dan juga oleh Presiden Joko Widodo,” kata Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi, dalam konferensi pers di Kedutaan Arab Saudi di Jakarta, Selasa (28/2/2017).
Mulai tahun 2017, kuota haji Indonesia sejatinya telah bertambah dari 221.000 jemaah menjadi 168.800 jemaah.
Kuota haji 211.000 jemaah merupakan kuota normal yang haji Indonesia sebelum 2013. Jumlah kuota itu ditambah oleh pemerintah Saudi sebanyak 10.000 jemaah atas permintaan pemerintah Indonesia beberapa waktu lalu.
”Berkaitan dengan daftar yang begitu panjang, ini masih menjadi masalah yang belum ditemukan solusinya. Tapi, perlu diketahui juga bahwa jumlah Muslim di dunia itu besar. Jumlah penduduk Indonesia juga besar, sehingga kita masih mencari jalan terbaik untuk mengikis daftar tunggu jemaah haji ini,” ujar Osama.
Masalah pembatasan kuota itu, sambung Osama, mempertimbangkan kondisi di Masjidilharam yang luasnya memang terbatas. Meskipun Masjidilharam sudah mengalami perluasan, namun belum bisa menjadi solusi untuk mengatasi pembatasan kuota haji Indonesia.
”Kita berharap tidak ada lagi yang menunggu. Namun itulah kondisinya, sangat terbatas, sehingga kita tidak bisa menambah kuoata. Oleh karena itu, sesuai dengan kuota untuk masing-masing negara tersebut yang baru bisa kita berikan,” katanya.
”Kuota haji ditentukan oleh presesntase jumlah penduduk Muslim di masing-masing negara anggota OKI (Organisasi Kerjasama Islam) dan kita ketahui ketentuan kuota haji Indonesia telah dilakukan di mana telah diumumkan oleh Kementerian Agama Indonesia, dan juga oleh Presiden Joko Widodo,” kata Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi, dalam konferensi pers di Kedutaan Arab Saudi di Jakarta, Selasa (28/2/2017).
Mulai tahun 2017, kuota haji Indonesia sejatinya telah bertambah dari 221.000 jemaah menjadi 168.800 jemaah.
Kuota haji 211.000 jemaah merupakan kuota normal yang haji Indonesia sebelum 2013. Jumlah kuota itu ditambah oleh pemerintah Saudi sebanyak 10.000 jemaah atas permintaan pemerintah Indonesia beberapa waktu lalu.
”Berkaitan dengan daftar yang begitu panjang, ini masih menjadi masalah yang belum ditemukan solusinya. Tapi, perlu diketahui juga bahwa jumlah Muslim di dunia itu besar. Jumlah penduduk Indonesia juga besar, sehingga kita masih mencari jalan terbaik untuk mengikis daftar tunggu jemaah haji ini,” ujar Osama.
Masalah pembatasan kuota itu, sambung Osama, mempertimbangkan kondisi di Masjidilharam yang luasnya memang terbatas. Meskipun Masjidilharam sudah mengalami perluasan, namun belum bisa menjadi solusi untuk mengatasi pembatasan kuota haji Indonesia.
”Kita berharap tidak ada lagi yang menunggu. Namun itulah kondisinya, sangat terbatas, sehingga kita tidak bisa menambah kuoata. Oleh karena itu, sesuai dengan kuota untuk masing-masing negara tersebut yang baru bisa kita berikan,” katanya.
(mas)