Iran pada AS: Mengancam Kami Adalah Tindakan Sia-sia
A
A
A
TEHERAN - Komandan Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) Mayor Jenderal Mohammad Ali Jafari menyarankan politisi Amerika Serikat (AS) untuk berhenti melemparkan ancaman kepada Iran. Menurutnya, hal tersebut adalah hal sia-sia.
"Musuh Iran dalam beberapa tahun terakhir telah secara eksplisit mengakui kejayaan dan kekuatan kami, dan kami menyarankan para politisi Amerika untuk mempertimbangkan mengancam Iran sebagai sesuatu yang tidak berguna," ucap Jafari, seperti dilansir Fars News pada Kamis (9/2).
Ia kemudian membuat referensi mengenai sejumlah analisa yang menyoroti risiko besar dari upaya melawan Iran. Dalam analisa-analisa itu disebutkan, Donald Trump harus sadar Iran berada dalam posisi melihat AS sebagai "macan kertas".
"Beberapa analisa lain juga percaya AS harus mengesampingkan gagasan menjadi, bahkan setengah-negara adidaya di dunia," sambungnya.
Hubungan Iran dan AS kembali memburuk di pemerintahan Trump. Memburuknya hubungan kedua negara diawali oleh pernyataan-pernyataan keras Trump mengenai kesepakatan nuklir Iran. Trump menyebut kesepakatan itu sebagai kesepakatan terburuk dan akan mencabut kesepakatan tersebut.
Hubungan keduanya semakin memburuk setelah Iran melakukan uji coba rudal balisitik pada pekan lalu. AS menilai uji coba itu sebagai pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB dan sebagai respon atas pelanggaran itu AS menjatuhkan sanksi baru pada Iran. Penjatuhan sanksi ini mendapat respon keras dari Teheran.
"Musuh Iran dalam beberapa tahun terakhir telah secara eksplisit mengakui kejayaan dan kekuatan kami, dan kami menyarankan para politisi Amerika untuk mempertimbangkan mengancam Iran sebagai sesuatu yang tidak berguna," ucap Jafari, seperti dilansir Fars News pada Kamis (9/2).
Ia kemudian membuat referensi mengenai sejumlah analisa yang menyoroti risiko besar dari upaya melawan Iran. Dalam analisa-analisa itu disebutkan, Donald Trump harus sadar Iran berada dalam posisi melihat AS sebagai "macan kertas".
"Beberapa analisa lain juga percaya AS harus mengesampingkan gagasan menjadi, bahkan setengah-negara adidaya di dunia," sambungnya.
Hubungan Iran dan AS kembali memburuk di pemerintahan Trump. Memburuknya hubungan kedua negara diawali oleh pernyataan-pernyataan keras Trump mengenai kesepakatan nuklir Iran. Trump menyebut kesepakatan itu sebagai kesepakatan terburuk dan akan mencabut kesepakatan tersebut.
Hubungan keduanya semakin memburuk setelah Iran melakukan uji coba rudal balisitik pada pekan lalu. AS menilai uji coba itu sebagai pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB dan sebagai respon atas pelanggaran itu AS menjatuhkan sanksi baru pada Iran. Penjatuhan sanksi ini mendapat respon keras dari Teheran.
(esn)