Rusia Minta Trump Tahan Emosi
A
A
A
NEW YORK - Duta Besar Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin meminta Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menahan emosi dan menahan diri dari mengeluarkan pernyataan yang bisa memancing ketegangan internasional. Churkin menyatakan, Trump harus sudah bisa memilah apa yang harus dia katakan kepada publik dan mana yang tidak.
Pernyataan Churkin ini merujuk pada sikap Trump terhadap Iran. Churkin percaya, beberapa retorika AS baru-baru ini terhadap Iran mungkin telah dipengaruhi oleh emosi pembuat kebijakan, dalam hal ini Trump, daripada sikap rasional yang didasari oleh fakta yang akurat.
"Dalam kehidupan internasional, Anda harus membedakan antara emosi Anda, apa yang Anda ingin lihat dan apa yang Anda harapkan dari negara lain," ucap Churkin, seperti dilansir Russia Today pada Rabu (8/2).
"Protes ini tentang peluncuran rudal balistik Iran. Saya terkejut mendengar bahkan para ahli Amerika berbicara di CNN dan menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap larangan oleh Dewan Keamanan PBB. Larangan itu memang pernah ada, tapi saat ini semua larangan tersebut dicabut," sambungnya.
Dia menyebut Resolusi DK PBB hanyalah seruan bagi Iran untuk tidak melakukan tes rudal balistik yang mampu membawa senjata nuklir dan tidak memaksakan larangan apapun. Selain itu, setiap kemampuan tersebut harus dibuktikan sebelum adanya tuduhan yang disuarakan.
"Jadi, itu hanya panggilan, bukan larangan. Secara teknis atau secara hukum Anda tidak bisa membantah mereka melanggar segala jenis larangan," kata Churkin.
Churkin menambahkan, ia percaya ketegangan yang ada antara AS dan Iran saat ini tidak akan menghasilkan konflik militer besar-besaran, meskipun mungkin bisa mempengaruhi hubungan AS-Rusia.
Pernyataan Churkin ini merujuk pada sikap Trump terhadap Iran. Churkin percaya, beberapa retorika AS baru-baru ini terhadap Iran mungkin telah dipengaruhi oleh emosi pembuat kebijakan, dalam hal ini Trump, daripada sikap rasional yang didasari oleh fakta yang akurat.
"Dalam kehidupan internasional, Anda harus membedakan antara emosi Anda, apa yang Anda ingin lihat dan apa yang Anda harapkan dari negara lain," ucap Churkin, seperti dilansir Russia Today pada Rabu (8/2).
"Protes ini tentang peluncuran rudal balistik Iran. Saya terkejut mendengar bahkan para ahli Amerika berbicara di CNN dan menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap larangan oleh Dewan Keamanan PBB. Larangan itu memang pernah ada, tapi saat ini semua larangan tersebut dicabut," sambungnya.
Dia menyebut Resolusi DK PBB hanyalah seruan bagi Iran untuk tidak melakukan tes rudal balistik yang mampu membawa senjata nuklir dan tidak memaksakan larangan apapun. Selain itu, setiap kemampuan tersebut harus dibuktikan sebelum adanya tuduhan yang disuarakan.
"Jadi, itu hanya panggilan, bukan larangan. Secara teknis atau secara hukum Anda tidak bisa membantah mereka melanggar segala jenis larangan," kata Churkin.
Churkin menambahkan, ia percaya ketegangan yang ada antara AS dan Iran saat ini tidak akan menghasilkan konflik militer besar-besaran, meskipun mungkin bisa mempengaruhi hubungan AS-Rusia.
(esn)