Bangun Pencakar Langit, Indonesia Ada di Peringkat Empat Dunia

Kamis, 19 Januari 2017 - 11:04 WIB
Bangun Pencakar Langit,...
Bangun Pencakar Langit, Indonesia Ada di Peringkat Empat Dunia
A A A
CHICAGO - Indonesia berhasil masuk ke peringkat keempat dunia soal urusan membangun gedung tertinggi di dunia. Indonesia berhasil mengalahkan Filipina, Qatar, Malaysia, Singapura, Thailand, Uni Emirat Arab, dan Australia.

Tahun lalu saja lima gedung jangung berhasil dibangun. Tak heran jika Dewan Bangunan Tinggi dan Hunian Kota (Council on Tall Building and Urban Habitat/CTBUH) dalam laporan terbarunya menyebutkan, Indonesia telah mengungguli beberapa negara. Indonesia hanya kalah dari China, Amerika Serikat (AS), dan Korea Selatan.

Secara keseluruhan, terdapat 128 gedung pencakar langit dengan tinggi minimal 200 meter rampung dibangun pada 2016. Ini terbanyak bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

"Sejak tiga tahun terakhir, jumlah gedung tinggi menjamur di seluruh dunia dan mencatat rekor memukau di setiap tahun. Namun tahun 2016 menjadi tahun pembangunan gedung pencakar langit paling besar di sepanjang sejarah," demikian bunyi laporan CTBUH.

Menurut lembaga yang bermarkas di Chicago itu, lima gedung pencakar langit di Jakarta yang rampung tahun lalu adalah Gama Tower setinggi 285,5 meter, BTPN Office Tower (233 m), Capital Place Office Tower (215,1 m) , International Finance Center Tower 2 (213,2 m) dan The Tower (213,2 m).

Gama Tower yang difungsikan sebagai perkantoran dan hotel dengan brand The Westin Jakarta itu untuk saat ini tercatat sebagai gedung tertinggi di Indonesia, mengalahkan Wisma 46 (261,9 m). Berdasarkan data CTBUH, pembangunan gedung pencakar langit di Indonesia termasuk progresif.

Hingga saat ini 586 gedung tinggi yang menyesaki kota-kota besar Tanah Air, mayoritas di Jakarta. Sebagian besar bangunan jangkung itu masih dalam proyek penyelesaian, seperti gedung Icon Tower 1, Thamrin Nine Tower, dan Millenium Office Tower.

MNC Group sebagai perusahaan besar Indonesia juga tak ketinggalan menggarap bangunan- bangunan megah menjulang. Di kawasan Kebon Sirih saat ini sedang dikerjakan Gedung MNC Media Tower & Park Hyatt Hotel.
Gedung ini akan melengkapi MNC Tower serta MNC Financial Center di kompleks yang sama. Dalam laporan CTBUH, dengan terselesaikannya 128 gedung tinggi pada tahun lalu, total gedung pencakar langit di dunia menjadi 1.168 gedung atau meningkat 441% dari tahun 2000.

Saat itu jumlahnya hanya 265 gedung. Sebanyak 8 gedung baru yang selesai tahun lalu menjadi yang tertinggi di kota, negara, atau kawasan. Sebanyak 10 gedung supertinggi (300 meter atau lebih tinggi) telah rampung pada 2016, lebih sedikit dari yang diperkirakan CTBUH. "Salah satu alasannya karena adanya penundaan konstruksi yang sudah biasa terjadi dalam proyek pembangunan tinggi seperti ini," ungkap CTBUH.

Gedung tertinggi yang selesai pada 2016 adalah Guangzhou CTF Finance Centre. Dengan ketinggian mencapai 530 meter, Guangzhou CTF Finance Center menjadi gedung tertinggi di Guangzhou, kedua tertinggi di China, dan tertinggi kelima di dunia. Asia masih mempertahankan statusnya sebagai pusat gedung pencakar langit dunia. Faktanya, sebesar 84% atau 107 gedung pencakar langit dibangun di Benua Kuning.

Timur Tengah berhasil membangun sembilan gedung baru pada 2016. Adapun Amerika Utara membangun 7 gedung baru. Dalam sembilan tahun berturut-turut, China menjadi negara dengan gedung pencakar langit baru terbanyak di dunia pada 2016. Jumlahnya mencapai 84 gedung, meningkat 24% dari tahun 2015 yang hanya mencapai 68 gedung.

Posisi China disusul Amerika Serikat (AS) dengan 7 gedung, Korea Selatan (Korsel) dengan 6 gedung, dan Indonesia dengan 5 gedung. Shenzhen, China, menjadi kota dengan pertumbuhan gedung pencakar langit terbesar di antara kota-kota lainnya di dunia. Jumlahnya mencapai 11 gedung baru.

Ketinggian totalnya mencapai 2.608 meter. "Momentum Asia (tidak termasuk Timur Tengah) tidak pernah mundur selama beberapa tahun, termasuk tahun lalu," ungkap CTBUH.

Di Filipina, pembangunan empat gedung baru terjadi di Kota Taguig dan Makati. Gedung baru tertingginya adalah Grand Hyatt Metrocenter.

Adapun Afrika tidak pernah terlihat membangun gedung dengan ketinggian di atas 200 meter sejak 1973. Timur Tengah dalam 2 tahun berturut-turut menyelesaikan sembilan gedung baru. Jumlah bangunan terbesar yang pernah selesai dalam setahun di kawasan itu berlangsung pada 2011 sebanyak 23 gedung.

Untuk diketahui, 2016 merupakan tahun pertama sejak 2006 yang menunjukkan Timur Tengah tidak membangun gedung supertinggi. "Tapi proyeksi optimistis menunjukkan sembilan gedung supertall akan berdiri kokoh di Timur Tengah pada 2017," beber CTBUH.

Uni Emirates Arab (UEA) kali ini tidak masuk daftar sebagai negara dengan pembangunan gedung terbanyak di Timur Tengah. Capaian itu kini direbut Qatar yang berhasil merampungkan empat gedung. Qatar disusul UEA dengan dua gedung, serta Arab Saudi, Kuwait, dan Bahrain masing-masing dengan satu gedung.

Amerika Utara kini juga bangkit. Mereka berhasil menyelesaikan tujuh gedung baru, terbanyak di Amerika Utara sejak 2011. Semua gedung itu berlokasi di AS, 4 di antaranya berdiri di New York. (Muh Shamil/ Ichsan Amin/Anton C)
Bangun Pencakar Langit, Indonesia Ada di Peringkat Empat Dunia
(bbk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1082 seconds (0.1#10.140)