Kapal Induk China Tinggalkan Selat Taiwan

Jum'at, 13 Januari 2017 - 22:30 WIB
Kapal Induk China Tinggalkan Selat Taiwan
Kapal Induk China Tinggalkan Selat Taiwan
A A A
BEIJING - Kapal induk China telah meninggalkan Selat Taiwan kemarin pagi, sehari setelah Taiwan mengerahkan beberapa jet tempur dan kapal perang untuk mengawasi armada tersebut. Juru bicara Angkatan Laut China Liang Yang menjelaskan, kapal induk Liaoning kembali dari latihan di Laut China Selatan.

Taiwan menjelaskan, armada kapal induk itu bukan ancaman. Taipei menyatakan, kapal-kapal China itu tidak memasuki wilayah perairan tapi berlayar dalam zona identifikasi pertahanan udara Taiwan.

Latihan militer China dan pelayaran melintasi Selat Taiwan itu terjadi saat ketegangan antara Beijing dan Taipei meningkat. Selain itu, Beijing mencurigai Presiden Taiwan Tsai Ing-wen ingin mendorong kemerdekaan dari China. China mengklaim kedaulatan atas Taiwan sejak 1949, saat Partai Komunis China yang dipimpin Mao Zedong mengusir kubu Nasionalis yang kalah dan dipimpin Chiang Kai-shek ke pulau tersebut.

Hingga saat ini ketegangan masih terjadi antara kedua pihak, termasuk saat China menggelar latihan militer di Selat Taiwan pada 1995 dan 1996. Aksi Beijing itu memicu Amerika Serikat (AS) mengirim kapal-kapal perang ke perairan tersebut. ”Armada kapal induk Liaoning mengunjungi Laut China Selatan untuk melakukan latihan dan uji coba lintas maritim dan terus melanjutkan tugas- tugasnya,” ungkap Liang di website Kementerian Pertahanan (Kemhan) China.

China menjelaskan, Liaoning melakukan latihan untuk menguji persenjataan dan perlengkapan di Laut China Selatan dan aktivitas itu sesuai dengan hukum internasional. Langkah Beijing itu membuat negara-negara tetangga China yang juga mengklaim wilayah maritim itu menjadi semakin waspada. Beijing mengklaim sebagian besar wilayah perairan yang kaya cadangan energi di Laut China Selatan tersebut.

Kawasan itu juga menjadi jalur pelayaran utama perdagangan senilai USD5 triliun per tahun. Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam juga mengklaim kawasan itu. Sementara, Angkatan Laut China meluncurkan kapal pengintai elektronik baru kemarin. Kapal itu memperkuat armada China saat Beijing memperkuat klaimnya atas kawasan Laut China Selatan.

Saat ini Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China mengoperasikan enam kapal pengintai elektronik. Laporan itu dirilis surat kabar China Daily yang juga menekankan bahwa PLA tidak pernah memublikasikan rincian kapal-kapal intelijennya. Tahun lalu PLA mengoperasikan 18 kapal, termasuk penghancur rudal, corvette dan frigate rudal kendali. China juga sedang membuat kapal induk kedua.

Kapal pengintai elektronik baru yang bernama CNS Kaiyangxing atau Mizar itu memiliki kode lambung kapal 856. ”Kapal itu dikirimkan untuk mendukungArmada LautUtaradipelabuhan timur Qingdao,” ungkap laporan China Daily.

”Kaiyangxing mampu melakukan semua bentuk pengintaian di setiap saat dan segala cuaca serta berbagai target,” sebut China Daily . China Daily juga melaporkan bahwa kapal-kapal itu tak kalah canggih dengan yang diproduksi Amerika Serikat dan Rusia yang terkenal dengan teknologi militer yang sangat maju.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6167 seconds (0.1#10.140)