Italia Latih Para Imam Muslim untuk Memerangi Terorisme
A
A
A
ROMA - Para imam Muslim di Italia diwajibkan mengikuti pelatihan khusus tentang konstitusi nasional dalam upaya memerangi terorisme dan meningkatkan integrasi. Pemerintah Italia mendesak semua pemimpin agama non-Katolik serta pekerja asing untuk mendaftar pelatihan.
Pemerintah Italia berharap program pelatihan ini akan membantu menciptakan iklim toleransi. Pelatihan ini akan menelan biaya sekitar 92 ribu Euro dan didanai oleh Kementerian Dalam Negeri yang dibantu University of Bologna.
Silabus yang diajarkan memuat prinsip-prinsip konstitusional Italia, serta hak dan kewajiban yang melekat di dalam masyarakat. Topik yang dibahas dalam pelatihan mencakup soal kebebasan beragama, kebebasan berbicara dan hak beribadah sesuai agamanya masing-masing.
Awal bulan Februari ini, program pelatihan akan dilakukan pemerintah Kota Ravenna. Pelatihan akan diluncurkan di enam universitas termasuk Pisa dan Florence.
Profesor di Italia Giovanni Cimbalo kepada surat kabar La Republica, menjelaskan tujuan pelatihan bagi para imam Muslim tersebut. ”Tujuannya adalah untuk mendorong dialog antaragama dan budaya, berkontribusi terhadap pembangunan masyarakat yang damai dan tanpa kekerasan,” katanya, yang dikutip Kamis (12/1/2017).
Italia menjadi rumah bagi sekitar 1,7 juta Muslim, yang tercatat sebagai populasi Muslim terbesar keempat di Eropa. Jumlah itu meningkat sejak awal krisis imigran.
Namun, Islam tidak diakui sebagai agama resmi di negera ini. Meski demikian, ada delapan masjid legal yang berdiri di Italia. Pada Oktober tahun lalu muncul protes yang memaksa beberapa masjid darurat ditutup. Imbasnya, banyak warga Muslim beribadah di pusat-pusat kebudayaan di seluruh negeri.
Pemerintah Italia berharap program pelatihan ini akan membantu menciptakan iklim toleransi. Pelatihan ini akan menelan biaya sekitar 92 ribu Euro dan didanai oleh Kementerian Dalam Negeri yang dibantu University of Bologna.
Silabus yang diajarkan memuat prinsip-prinsip konstitusional Italia, serta hak dan kewajiban yang melekat di dalam masyarakat. Topik yang dibahas dalam pelatihan mencakup soal kebebasan beragama, kebebasan berbicara dan hak beribadah sesuai agamanya masing-masing.
Awal bulan Februari ini, program pelatihan akan dilakukan pemerintah Kota Ravenna. Pelatihan akan diluncurkan di enam universitas termasuk Pisa dan Florence.
Profesor di Italia Giovanni Cimbalo kepada surat kabar La Republica, menjelaskan tujuan pelatihan bagi para imam Muslim tersebut. ”Tujuannya adalah untuk mendorong dialog antaragama dan budaya, berkontribusi terhadap pembangunan masyarakat yang damai dan tanpa kekerasan,” katanya, yang dikutip Kamis (12/1/2017).
Italia menjadi rumah bagi sekitar 1,7 juta Muslim, yang tercatat sebagai populasi Muslim terbesar keempat di Eropa. Jumlah itu meningkat sejak awal krisis imigran.
Namun, Islam tidak diakui sebagai agama resmi di negera ini. Meski demikian, ada delapan masjid legal yang berdiri di Italia. Pada Oktober tahun lalu muncul protes yang memaksa beberapa masjid darurat ditutup. Imbasnya, banyak warga Muslim beribadah di pusat-pusat kebudayaan di seluruh negeri.
(mas)