Ini Alasan TNI Tangguhkan Kerja Sama Dengan Australia
A
A
A
JAKARTA - Kapuspen TNI, Mayor Jendeal Wuryanto menyatakan Indonesia menangguhkan kerjasama militer karena alasan teknis tanpa memberikan rincian. Namun, menurut sejumlah laporan, kerjsama ini ditangguhkan karena adanya sikap tidak sopan yang ditampilkan oleh militer Australia.
Melansir Reuters pada Rabu (4/1), disebutkan pelatih pasukan khusus Indonesia melihat adanya materi yang menghina prinsip Pancasila dalam program pelatihan Australia, yang mencakup kepercayaan pada Tuhan, persatuan Indonesia, keadilan sosial dan demokrasi.
Laporan media Australia mengatakan materi ofensif itu ditemukan di Campbell Barracks, pangkalan militer yang berada di bagian bara Perth. Namun, pihak Campbell Barracks enggan memberikan keterangan apapun mengenai hal ini.
Sementara itu, Kantor Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull, Menteri Luar Negeri Julie Bishop, Menteri Pertahanan Marise Payne juga melakukan hal yang sama. Mereka menolak untuk mengomentari penangguhan kerja sama militer ini.
Indonesia sendiri terakhir kali menangguhkan hubungan militer dengan Australia pada tahun 2013 lalu. Penangguhan ini disebabkan, karena adanya penyadapan yang dilakukan Australia terhadap sejumlah pejabat tinggi Indonesia. Salah satu pejabat yang disadap adalah mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Melansir Reuters pada Rabu (4/1), disebutkan pelatih pasukan khusus Indonesia melihat adanya materi yang menghina prinsip Pancasila dalam program pelatihan Australia, yang mencakup kepercayaan pada Tuhan, persatuan Indonesia, keadilan sosial dan demokrasi.
Laporan media Australia mengatakan materi ofensif itu ditemukan di Campbell Barracks, pangkalan militer yang berada di bagian bara Perth. Namun, pihak Campbell Barracks enggan memberikan keterangan apapun mengenai hal ini.
Sementara itu, Kantor Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull, Menteri Luar Negeri Julie Bishop, Menteri Pertahanan Marise Payne juga melakukan hal yang sama. Mereka menolak untuk mengomentari penangguhan kerja sama militer ini.
Indonesia sendiri terakhir kali menangguhkan hubungan militer dengan Australia pada tahun 2013 lalu. Penangguhan ini disebabkan, karena adanya penyadapan yang dilakukan Australia terhadap sejumlah pejabat tinggi Indonesia. Salah satu pejabat yang disadap adalah mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
(esn)