Bar di London Dihiasi dengan 90 Pohon Natal
A
A
A
LONDON - Perayaan Natal berlangsung belumlah lengkap jika tidak memajang pohon cemara. Setiap rumah yang merayakan biasanya mendirikan satu pohon cemara lengkap dengan dekorasinya.
Namun, sebuah bar di London memberikan sentuhan berbeda. Terletak di wilayah Kensington, bagian barat London, The Churchill Arms menghiasi barnya dengan 90 pohon Natal. Bar ini juga dikenal sebagai bar yang paling meriah di Kota London. Pohon-pohon ini juga dihiasi dengan lebih dari 21.000 lampu berkelap-kelip.
Tak hanya itu, hiasan lainnya juga terdapat bintang aneh dan kereta luncur. Gerry OBrien, pemilik bar, telah membuat barnya sangat terkenal dengan kemewahan ini. Dia telah menghiasi pubnya dengan dekorasi gemerlap selama 30 tahun terakhir.
OBrien mengatakan manajemen bar berhasil mengalahkan rekornya sendiri tahun ini, dengan tampilan yang mengesankan, termasuk dekor lampu berbentuk rusa kutub dan bintang yang terletak di atap bangunan. Untuk mendesain bangunan ini dibutuhkan waktu lebih dari satu minggu. ”Setiap tahunnya kami ingin membuat lampu lebih baik, dan ini sungguh memberi kesan mencolok,” jelas OBrien dilansir DailyMail.
”Tahun ini kami memiliki rusa kutub di luar pintu, terletak tepat di depan gambar Ratu. Jadi, ini terlihat seperti Ratu sedang menumpanginya dengan kereta luncur menuju Istana Buckingham,” sambungnya. Dia menambahkan, untuk hiasan dalam ruangan masih dalam proses penyelesaian; tapi di luar, kami juga memiliki pohon Natal setinggi 18 kaki (5,5 meter). Dalam ruang bar, lima pohon Natal serta pohon-pohon lainnya tersebar. Jumlah keseluruhan lampu yang menghiasi pohon-pohon ini mencapai 21.000 lampu.
Bar Churchill Arm tiap tahunnya mengeluarkan uang sebesar lebih dari 30.000 pound (Rp494 juta) untuk dekorasi Natal. Pengeluaran ini sudah termasuk untuk biaya bunga hias sebesar 25.000 pound (Rp411 juta) yang menghiasi bar di musim panas. OBrien mengatakan, mereka melakukannya untuk lingkungan mereka.
”Sangat senang jika melihat reaksi orangorang. Natal merupakan hari yang spesial dalam setahun. Hanya setahun sekali dan kami harus memanfaatkan dan menikmatinya. Situasi ini juga bagus untuk bisnis, banyak orang berdatangan hanya untuk melihat cahaya di sini.”
Namun, sebuah bar di London memberikan sentuhan berbeda. Terletak di wilayah Kensington, bagian barat London, The Churchill Arms menghiasi barnya dengan 90 pohon Natal. Bar ini juga dikenal sebagai bar yang paling meriah di Kota London. Pohon-pohon ini juga dihiasi dengan lebih dari 21.000 lampu berkelap-kelip.
Tak hanya itu, hiasan lainnya juga terdapat bintang aneh dan kereta luncur. Gerry OBrien, pemilik bar, telah membuat barnya sangat terkenal dengan kemewahan ini. Dia telah menghiasi pubnya dengan dekorasi gemerlap selama 30 tahun terakhir.
OBrien mengatakan manajemen bar berhasil mengalahkan rekornya sendiri tahun ini, dengan tampilan yang mengesankan, termasuk dekor lampu berbentuk rusa kutub dan bintang yang terletak di atap bangunan. Untuk mendesain bangunan ini dibutuhkan waktu lebih dari satu minggu. ”Setiap tahunnya kami ingin membuat lampu lebih baik, dan ini sungguh memberi kesan mencolok,” jelas OBrien dilansir DailyMail.
”Tahun ini kami memiliki rusa kutub di luar pintu, terletak tepat di depan gambar Ratu. Jadi, ini terlihat seperti Ratu sedang menumpanginya dengan kereta luncur menuju Istana Buckingham,” sambungnya. Dia menambahkan, untuk hiasan dalam ruangan masih dalam proses penyelesaian; tapi di luar, kami juga memiliki pohon Natal setinggi 18 kaki (5,5 meter). Dalam ruang bar, lima pohon Natal serta pohon-pohon lainnya tersebar. Jumlah keseluruhan lampu yang menghiasi pohon-pohon ini mencapai 21.000 lampu.
Bar Churchill Arm tiap tahunnya mengeluarkan uang sebesar lebih dari 30.000 pound (Rp494 juta) untuk dekorasi Natal. Pengeluaran ini sudah termasuk untuk biaya bunga hias sebesar 25.000 pound (Rp411 juta) yang menghiasi bar di musim panas. OBrien mengatakan, mereka melakukannya untuk lingkungan mereka.
”Sangat senang jika melihat reaksi orangorang. Natal merupakan hari yang spesial dalam setahun. Hanya setahun sekali dan kami harus memanfaatkan dan menikmatinya. Situasi ini juga bagus untuk bisnis, banyak orang berdatangan hanya untuk melihat cahaya di sini.”
(esn)