Choi Hadiri Sidang Awal Pengadilan
A
A
A
SEOUL - Perempuan yang menjadi pusat dalam skandal korupsi yang memicu krisis politik terbesar di Korea Selatan (Korsel) hadir di pengadilan kemarin. Ini merupakan pemeriksaan awal persidangan terhadap Choi Soon-sil yang dijuluki sebagai ”Rasputin perempuan Korsel” atas pengaruhnya terhadap Presiden Park Geun-hye yang kini dimakzulkan. Kehadirannya di sidang juga menjadi penampilan publik pertamanya sejak Oktober lalu.
Choi yang telah berada di penjara selama tujuh pekan terakhir mengenakan kacamata hitam dan masker yang menutupi wajahnya saat dibawa menggunakan bus penjara khusus menuju Pengadilan Distrik Pusat Seoul. Tayangan televisi menunjukkan tangannya diborgol dan mengenakan pakaian penjara berwarna biru-ungu dengan nomor seri di dada saat naik ke bus.
Dia lantas dikawal masuk ke gedung pengadilan oleh seorang penjaga perempuan. Beberapa menit kemudian dia masuk ruang pengadilan tanpa mengenakan masker dan borgol. Choi pun duduk di samping pengacaranya dengan kepala tertunduk ke bawah. Perempuan berusia 60 tahun itu menghadapi tuduhan penipuan dan penyalahgunaan kekuasaan terkait donasi oleh para konglomerat terhadap dua yayasan yang dia kendalikan.
Choi yang merupakan teman lama Park itu dituduh menggunakan kedekatannya dengan presiden untuk memaksa perusahaan-perusahaan lokal agar menyumbang puluhan juta dolar ke yayasannya. Choi pun menyangkal semua tuduhan kriminal yang diajukan jaksa padanya. Tuduhan bahwa Park berkolusi dengan Choi menjadi dasar mosi pemakzulan terhadap presiden Korsel yang didukung parlemen awal bulan ini.
Mosi pemakzulan itu sekarang sedang dipertimbangkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) yang memiliki waktu 180 hari untuk menetapkan apakah mereka akan mendukung atau menolak pemakzulan presiden tersebut. Penampilan Choi di publik sebelumnya pada Oktober lalu, saat dia menghadiri panggilan di kantor kejaksaan Seoul. Choi tidak wajib hadir dalam pemeriksaan pengadilan kemarin, karena hanya bersifat prosedural dan fokus pada persiapan untuk pengadilan selanjutnya.
Meski demikian, pengacaranya Lee Kyung-jae menjelaskan, Choi secara sukarela hadir di ruang pengadilan tersebut. ”Dia mengungkapkan, keinginan berpartisipasi dalam pengadilan,” papar Lee, dikutip kantor berita Yonhap.
Choi sebelumnya dikritik karena menolak hadir dalam pemeriksaan oleh komite parlemen yang menyelidiki skandal tersebut. Park juga dituduh memerintahkan para ajudannya untuk membocorkan dokumen rahasia negara pada Choi yang tidak memiliki jabatan resmi atau jaminan keamanan.
Choi yang telah berada di penjara selama tujuh pekan terakhir mengenakan kacamata hitam dan masker yang menutupi wajahnya saat dibawa menggunakan bus penjara khusus menuju Pengadilan Distrik Pusat Seoul. Tayangan televisi menunjukkan tangannya diborgol dan mengenakan pakaian penjara berwarna biru-ungu dengan nomor seri di dada saat naik ke bus.
Dia lantas dikawal masuk ke gedung pengadilan oleh seorang penjaga perempuan. Beberapa menit kemudian dia masuk ruang pengadilan tanpa mengenakan masker dan borgol. Choi pun duduk di samping pengacaranya dengan kepala tertunduk ke bawah. Perempuan berusia 60 tahun itu menghadapi tuduhan penipuan dan penyalahgunaan kekuasaan terkait donasi oleh para konglomerat terhadap dua yayasan yang dia kendalikan.
Choi yang merupakan teman lama Park itu dituduh menggunakan kedekatannya dengan presiden untuk memaksa perusahaan-perusahaan lokal agar menyumbang puluhan juta dolar ke yayasannya. Choi pun menyangkal semua tuduhan kriminal yang diajukan jaksa padanya. Tuduhan bahwa Park berkolusi dengan Choi menjadi dasar mosi pemakzulan terhadap presiden Korsel yang didukung parlemen awal bulan ini.
Mosi pemakzulan itu sekarang sedang dipertimbangkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) yang memiliki waktu 180 hari untuk menetapkan apakah mereka akan mendukung atau menolak pemakzulan presiden tersebut. Penampilan Choi di publik sebelumnya pada Oktober lalu, saat dia menghadiri panggilan di kantor kejaksaan Seoul. Choi tidak wajib hadir dalam pemeriksaan pengadilan kemarin, karena hanya bersifat prosedural dan fokus pada persiapan untuk pengadilan selanjutnya.
Meski demikian, pengacaranya Lee Kyung-jae menjelaskan, Choi secara sukarela hadir di ruang pengadilan tersebut. ”Dia mengungkapkan, keinginan berpartisipasi dalam pengadilan,” papar Lee, dikutip kantor berita Yonhap.
Choi sebelumnya dikritik karena menolak hadir dalam pemeriksaan oleh komite parlemen yang menyelidiki skandal tersebut. Park juga dituduh memerintahkan para ajudannya untuk membocorkan dokumen rahasia negara pada Choi yang tidak memiliki jabatan resmi atau jaminan keamanan.
(esn)