Palang Merah Bersiap Kembali Lakukan Evakuasi di Aleppo
A
A
A
JENEWA - Palang Merah Internasional (ICRC) mengaku sedang mempersiapkan diri untuk kembali melakukan evakuasi warga sipil di Aleppo timur. Evakuasi sebelumnya terjadi pada Kamis lalu.
"Kami bersiap-siap untuk melanjutkan evakuasi orang-orang dari timur Aleppo, mudah-mudahan hari ini," kata juru bicara ICRC Elodie Schindler, seperti dilansir Reuters pada Minggu (18/12).
Schindler juga menuturkan, pihaknya mendesak semua pihak yang bertikai di Suriah untuk segera menyepakati rencana dan memberikan jaminan keamanan bagi pengungsi. Seruan ini datang setelah proses evakuasi berhenti kemarin.
"Ribuan orang yang kedinginan dan takut, termasuk perempuan, anak-anak, orang sakit dan terluka, tetap di tertahan di kota itu," sambungnya.
Evakuasi warga sipil dan pemberontak di Aleppo timur sendiri merupakan bagian dari kesepakatan antara pemerintah dan pemberontak Suriah, dengan ditengahi Turki dan Rusia. Kesepakatan ini disepakati pada Rabu lalu, dan mulai dilaksanakan pada Kamis.
Namun, sayangnya karena masih adanya perbedaan antara pemerintah dan pemberontak, kesepakatan ini masih sangat rapuh. Ini ditandai dengan ditundanya evakuasi di kota terbedar dan paling terdampak konflik di Suriah itu.
"Kami bersiap-siap untuk melanjutkan evakuasi orang-orang dari timur Aleppo, mudah-mudahan hari ini," kata juru bicara ICRC Elodie Schindler, seperti dilansir Reuters pada Minggu (18/12).
Schindler juga menuturkan, pihaknya mendesak semua pihak yang bertikai di Suriah untuk segera menyepakati rencana dan memberikan jaminan keamanan bagi pengungsi. Seruan ini datang setelah proses evakuasi berhenti kemarin.
"Ribuan orang yang kedinginan dan takut, termasuk perempuan, anak-anak, orang sakit dan terluka, tetap di tertahan di kota itu," sambungnya.
Evakuasi warga sipil dan pemberontak di Aleppo timur sendiri merupakan bagian dari kesepakatan antara pemerintah dan pemberontak Suriah, dengan ditengahi Turki dan Rusia. Kesepakatan ini disepakati pada Rabu lalu, dan mulai dilaksanakan pada Kamis.
Namun, sayangnya karena masih adanya perbedaan antara pemerintah dan pemberontak, kesepakatan ini masih sangat rapuh. Ini ditandai dengan ditundanya evakuasi di kota terbedar dan paling terdampak konflik di Suriah itu.
(esn)