Miaad Madaad, 'Singa Betina' Pembasmi ISIS di Mosul
A
A
A
BAGHDAD - Nama Miaad Madaad mungkin masih terdengar asing bagi publik internasional. Wanita ini memang bukan seorang politisi, pejabat, atau publik figur yang dikenal secara luas. Madaad adalah anggota dari pasukan gabungan Irak yang beroperasi di Mosul.
Madaad adalah anggota dari “Lions of the Tigris,” milisi Sunni yang turut ambil bagian dalam operasi pembebasan Mosul. Madaad disebut sebagai satu-satunya wanita yang ikut memberangus ISIS di kota kelahiran Saddam Hussein itu.
Lions of the Tigris beroperasi di wilayah Shayyalah al-Imam, salah satu desa di pinggiran Mosul yang beberapa waktu lalu baru saja direbut kembali dari tangan ISIS.
"Terakhir kali (ISIS) mereka datang ke rumah saya dan mengancam saya, saya melemparkan batu pada mereka dan memanggil mereka anjing," katanya kepada Reuters sembari mencengkeram senapan serbu AK-47 dan bersumpah untuk mengalahkan ISIS, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (1/12).
Dia mengaku memutuskan bergabung dengan “Lions of the Tigris" setelah mertua dan saudara iparnya dieksekusi oleh kelompok pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi tersebut. Sebelum ikut berperang, dia mengaku sempat melarikan diri, dan menjadi tahanan sejumlah milisi di Irak.
"Saat saya dan suami saya melarikan diri ke wilayah Kurdi yang relatif stabil awal tahun ini, saya ditangkap oleh para pejuang Kurdi dimana mereka mencurigai saya sebagai seorang anggota ISIS," tukasnya.
Operasi pembebasan Mosul sendiri mulai berlangsung sejak pertengahan bulan lalu. Operasi ini melibatkan ribuan pasukan yang terdiri dari tentara Irak, unit militer Kurdi, milisi Sunni dan Syiah, serta dibantu oleh koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat (AS).
Madaad adalah anggota dari “Lions of the Tigris,” milisi Sunni yang turut ambil bagian dalam operasi pembebasan Mosul. Madaad disebut sebagai satu-satunya wanita yang ikut memberangus ISIS di kota kelahiran Saddam Hussein itu.
Lions of the Tigris beroperasi di wilayah Shayyalah al-Imam, salah satu desa di pinggiran Mosul yang beberapa waktu lalu baru saja direbut kembali dari tangan ISIS.
"Terakhir kali (ISIS) mereka datang ke rumah saya dan mengancam saya, saya melemparkan batu pada mereka dan memanggil mereka anjing," katanya kepada Reuters sembari mencengkeram senapan serbu AK-47 dan bersumpah untuk mengalahkan ISIS, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (1/12).
Dia mengaku memutuskan bergabung dengan “Lions of the Tigris" setelah mertua dan saudara iparnya dieksekusi oleh kelompok pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi tersebut. Sebelum ikut berperang, dia mengaku sempat melarikan diri, dan menjadi tahanan sejumlah milisi di Irak.
"Saat saya dan suami saya melarikan diri ke wilayah Kurdi yang relatif stabil awal tahun ini, saya ditangkap oleh para pejuang Kurdi dimana mereka mencurigai saya sebagai seorang anggota ISIS," tukasnya.
Operasi pembebasan Mosul sendiri mulai berlangsung sejak pertengahan bulan lalu. Operasi ini melibatkan ribuan pasukan yang terdiri dari tentara Irak, unit militer Kurdi, milisi Sunni dan Syiah, serta dibantu oleh koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat (AS).
(esn)