Rumah Jagal China Bantai Kucing dan Menjualnya sebagai Daging Kelinci
A
A
A
CHENGDU - Sebuah rumah jagal di Kota Shunjiang, Chengdu, China, telah membantai kucing-kucing dan menjual dagingnya dengan diklaim sebagai daging kelinci. Praktik itu terungkap ketika rumah jagal tersebut digerebek aparat polisi pada hari Selasa lalu.
Dalam penggerebekan, petugas menemukan hampir satu ton daging kucing segar dan beku. Menurut laporan Chengdu Business Daily, polisi menggerebek tiga lokasi secara terpisah yang digunakan sebagai ruang penyimpanan, tempat pembekuan dan rumah jagal.
Ketika lokasi yang digunakan sebagai rumah jagal digerebek, beberapa kucing lokal ditemukan sudah dalam kondisi mengambang di air. Teknik penenggelaman kucing itu digunakan untuk menghapus bulu kucing.
Menurut Kepolisian Chengdu, praktik pembantaian kucing di rumah jagal itu terungkap berdasarkan informasi dari relawan Chengdu Aizhijia Animal Rescue Centre. Perempuan dengan nama pendek Chen, pendiri kelompok penyelamat satwa itu, telah menyindir praktik pembantaian kucing oleh rumah jagal itu melalui akun Weibo-nya.”Ini adalah hari untuk mengingat dan hari untuk merasakan sakit dan benci,” tulis dia.
Namun, operator rumah jagal, Huang Pingfu, seperti dikutip Straits Times, Rabu (30/11/2016), telah membela diri. "Ini bukan ilegal. Apa yang salah dengan saya yang membeli dan menjual kucing?” katanya ketika ditanya apakah rumah jagal itu menjual daging kucing yang diklaim sebagai daging kelinci.
Huang mengaku sebagai seorang penyayang binatang. Namun, dia terungkap telah membunuh lebih dari 100 kucing dalam sehari untuk dijual ke pedagang daging, tukang daging dan restoran sebagai daging kelinci. Dari usaha itu, dia meraup keuntungan harian sekitar 3 ribu yuan.
Beberapa kucing hidup yang diselamatkan dari rumah jagal telah dikirim ke tempat penampungan perlindungan hewan. Meski demikian, China tidak memiliki hukum untuk menghentikan penjualan daging kucing.
Dalam penggerebekan, petugas menemukan hampir satu ton daging kucing segar dan beku. Menurut laporan Chengdu Business Daily, polisi menggerebek tiga lokasi secara terpisah yang digunakan sebagai ruang penyimpanan, tempat pembekuan dan rumah jagal.
Ketika lokasi yang digunakan sebagai rumah jagal digerebek, beberapa kucing lokal ditemukan sudah dalam kondisi mengambang di air. Teknik penenggelaman kucing itu digunakan untuk menghapus bulu kucing.
Menurut Kepolisian Chengdu, praktik pembantaian kucing di rumah jagal itu terungkap berdasarkan informasi dari relawan Chengdu Aizhijia Animal Rescue Centre. Perempuan dengan nama pendek Chen, pendiri kelompok penyelamat satwa itu, telah menyindir praktik pembantaian kucing oleh rumah jagal itu melalui akun Weibo-nya.”Ini adalah hari untuk mengingat dan hari untuk merasakan sakit dan benci,” tulis dia.
Namun, operator rumah jagal, Huang Pingfu, seperti dikutip Straits Times, Rabu (30/11/2016), telah membela diri. "Ini bukan ilegal. Apa yang salah dengan saya yang membeli dan menjual kucing?” katanya ketika ditanya apakah rumah jagal itu menjual daging kucing yang diklaim sebagai daging kelinci.
Huang mengaku sebagai seorang penyayang binatang. Namun, dia terungkap telah membunuh lebih dari 100 kucing dalam sehari untuk dijual ke pedagang daging, tukang daging dan restoran sebagai daging kelinci. Dari usaha itu, dia meraup keuntungan harian sekitar 3 ribu yuan.
Beberapa kucing hidup yang diselamatkan dari rumah jagal telah dikirim ke tempat penampungan perlindungan hewan. Meski demikian, China tidak memiliki hukum untuk menghentikan penjualan daging kucing.
(mas)