Perangkat Reaktor Nuklir Iran Hilang, Negara Teluk Waswas
A
A
A
RIYADH - Dewan Kerjasama Teluk (GCC) mengungkapkan kekhawatiran mengenai hilangnya perangkat reaktor nuklir Iran. Menurut laporan media lokal, mobil yang membawa perangkat tersebut dicuri dan saat mobil itu ditemukan, perangkat tersebut lenyap.
Adnan Al-Tamimi, Ketua Pusat Manajemen Darurat GCC mengatakan, perangkat tersebut adalah perangkat dengan kadar radioaktif yang sangat tinggi dan ditakutkan dapat memberikan pengaruh buruk bagi lingkungan.
Dia juga mengatakan, perangkat tersebut akan kehilangan setengah dari tenaganya, 74 hari setelah aktivitasnya ditangguhkan. Namun, ini memerlukan penyelidikan lebih lanjut, karena ada kemungkinan insiden itu adalah untuk menyelundupkan perangkat.
"Apa yang menimbulkan kekhawatiran kami adalah rendahnya tingkat keselamatan dan keamanan di dalam reaktor Bushehr di Iran dan tidak adanya transparansi keseluruhan dalam program nuklir Iran," kata Tamimi, seperti dilansir Al Arabiya pada Jumat (25/11).
Tamimi menyatan, akan ada peringatan dini di semua negara Teluk jika terdeteksi kebocoran radiasi di udara dan air. Dia menambahkan, akan ada pelatihan khusus mengenai cidera radiologi yang akan dilakukan tahun depan bekerjasama dengan IAEA.
Adnan Al-Tamimi, Ketua Pusat Manajemen Darurat GCC mengatakan, perangkat tersebut adalah perangkat dengan kadar radioaktif yang sangat tinggi dan ditakutkan dapat memberikan pengaruh buruk bagi lingkungan.
Dia juga mengatakan, perangkat tersebut akan kehilangan setengah dari tenaganya, 74 hari setelah aktivitasnya ditangguhkan. Namun, ini memerlukan penyelidikan lebih lanjut, karena ada kemungkinan insiden itu adalah untuk menyelundupkan perangkat.
"Apa yang menimbulkan kekhawatiran kami adalah rendahnya tingkat keselamatan dan keamanan di dalam reaktor Bushehr di Iran dan tidak adanya transparansi keseluruhan dalam program nuklir Iran," kata Tamimi, seperti dilansir Al Arabiya pada Jumat (25/11).
Tamimi menyatan, akan ada peringatan dini di semua negara Teluk jika terdeteksi kebocoran radiasi di udara dan air. Dia menambahkan, akan ada pelatihan khusus mengenai cidera radiologi yang akan dilakukan tahun depan bekerjasama dengan IAEA.
(esn)