Tamu Pernikahan di China Paksa Pengantin Bercinta di Depan Mereka
A
A
A
ZIZHOU - Sebuah pesta pernikahan di China menuai kecaman setelah para tamu memaksa pasangan pengantin melakukan hubungan badan di depan mereka. Pengantin itu menjadi korban bullying para tamu yang kerap memaksa hal-hal aneh dalam pesta pernikahan di China.
Kejadian itu direkam dalam sebuah video yang jadi bahan pemberitaan media-media di China. Pasangan pengantin dipaksa naik ke ranjang pengantin yang sudah dihias dengan berbagai ornamen khas merah—warna keberuntungan—dan dipaksa menuruti setiap permintaan para tamu.
Para tamu bersorak gembira ketika mereka memaksa meminta pasangan pengantin. Pasangan tersebut kemudian dipaksa melakukan hubungan suami istri dengan ditutupi selimut.
”Apakah kalian berdua berdekatan satu sama lain?,” teriak seorang tamu dalam video tersebut. Sepanjang adegan dalam video itu, dipenuhi tawa keras para tamu yang menganggap bullying untuk pasangan pengantin itu sebagai hiburan mereka.
Belum puasa memaksa pengantin itu melakukan hubungan badan, para tamu semakin nekat. Mereka menyambar selimut pengantin untuk mempermalukan pasangan itu.
Tapi, pengantin pria bergegas merebut selimut tersebut untuk menutupi tubuhnya dan tubuh pasangannya. Ketika pasangan pengantin tersudut karena malu, para tamu kembali tertawa keras.
Menurut laporan Daily Mail, semalam (15/11/2016), tidak ada keterangan tanggal kejadian itu. Namun, video itu mulai menyebar ke berbagai platform media sosial termasuk YouTube sejak pertengahan September 2016.
Seorang pengguna Weibo—media sosial mirip Twitter—mengatakan pasangan pengantin itu berasal dari Zizhou, Provinsi Shaanxi. Tindakan para tamu pernikahan itu telah menuai kecaman dari para pengguna media sosial di China.
”Ini sangat menakutkan. Saya tidak ingin menikah,” kata seorang pengguna Wiebo. ”Saya tidak tahan menonton video ini,” bunyi komentar pengguna Weibo lainnya.
Meski demikian, ada juga yang menyalahkan pengantin lelaki dalam kejadian itu. Sebab, mempelai lelaki tampak tertawa saat para tamu melihat istrinya tanpa busana.
Kejadian itu direkam dalam sebuah video yang jadi bahan pemberitaan media-media di China. Pasangan pengantin dipaksa naik ke ranjang pengantin yang sudah dihias dengan berbagai ornamen khas merah—warna keberuntungan—dan dipaksa menuruti setiap permintaan para tamu.
Para tamu bersorak gembira ketika mereka memaksa meminta pasangan pengantin. Pasangan tersebut kemudian dipaksa melakukan hubungan suami istri dengan ditutupi selimut.
”Apakah kalian berdua berdekatan satu sama lain?,” teriak seorang tamu dalam video tersebut. Sepanjang adegan dalam video itu, dipenuhi tawa keras para tamu yang menganggap bullying untuk pasangan pengantin itu sebagai hiburan mereka.
Belum puasa memaksa pengantin itu melakukan hubungan badan, para tamu semakin nekat. Mereka menyambar selimut pengantin untuk mempermalukan pasangan itu.
Tapi, pengantin pria bergegas merebut selimut tersebut untuk menutupi tubuhnya dan tubuh pasangannya. Ketika pasangan pengantin tersudut karena malu, para tamu kembali tertawa keras.
Menurut laporan Daily Mail, semalam (15/11/2016), tidak ada keterangan tanggal kejadian itu. Namun, video itu mulai menyebar ke berbagai platform media sosial termasuk YouTube sejak pertengahan September 2016.
Seorang pengguna Weibo—media sosial mirip Twitter—mengatakan pasangan pengantin itu berasal dari Zizhou, Provinsi Shaanxi. Tindakan para tamu pernikahan itu telah menuai kecaman dari para pengguna media sosial di China.
”Ini sangat menakutkan. Saya tidak ingin menikah,” kata seorang pengguna Wiebo. ”Saya tidak tahan menonton video ini,” bunyi komentar pengguna Weibo lainnya.
Meski demikian, ada juga yang menyalahkan pengantin lelaki dalam kejadian itu. Sebab, mempelai lelaki tampak tertawa saat para tamu melihat istrinya tanpa busana.
(mas)