Bos Cybersecurity Mundur setelah Ancam Tembak Mati Donald Trump
A
A
A
WASHINGTON - Presiden dan CEO dari PacketSled, sebuah perusahaan cybersecurity yang mengembangkan software untuk mendeteksi asal serangan cyber, telah mengundurkan diri setelah dia menulis ancaman akan menembak mati presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Bos perusahaan cybersecurity bernama Matt Harrigan pernah mengancam akan membunuh Trump dengan senapan sniper.
Ancaman pembunuhan itu dia tulis di Facebook dan viral di internet. Harrigan telah meminta maaf dan menganggap ancamannya itu hanya “lelucon kasar”.
”Saya akan membunuh Presiden. Pemilu,” ancam Harrigan mengancam di salah satu posting Facebook yang telah menyebar di Reddit sebelum dia mengapusnya.
”Mendapatkan senapan sniper dan bertengger sendiri itu penting. Cari kamar tidur di Gedung Putih yang cocok untuk anda, motherf *** er. Saya akan menemukan Anda,” lanjut ancaman Harrigan.
Pengguna Facebook lainnya telah memperingatkan Harrigan bahwa dia bisa berusan dengan FBI dengan ancamannya itu. Dia akhirnya memilih menghapusnya.
Pihak perusahaan PacketSled pada hari Senin menyatakan bahwa Harrigan akan menjalani cuti administratif. ”Segera melaporkan (komentar pembunuhan) kepada dinas rahasia,” kata pihak PacketSled dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Russia Today, Rabu (16/11/2016).
Namun, pada hari Selasa perusahaan yang berbasis di San Diego itu telah menerima surat pengunduran diri Harrigan.
Ancaman pembunuhan itu dia tulis di Facebook dan viral di internet. Harrigan telah meminta maaf dan menganggap ancamannya itu hanya “lelucon kasar”.
”Saya akan membunuh Presiden. Pemilu,” ancam Harrigan mengancam di salah satu posting Facebook yang telah menyebar di Reddit sebelum dia mengapusnya.
”Mendapatkan senapan sniper dan bertengger sendiri itu penting. Cari kamar tidur di Gedung Putih yang cocok untuk anda, motherf *** er. Saya akan menemukan Anda,” lanjut ancaman Harrigan.
Pengguna Facebook lainnya telah memperingatkan Harrigan bahwa dia bisa berusan dengan FBI dengan ancamannya itu. Dia akhirnya memilih menghapusnya.
Pihak perusahaan PacketSled pada hari Senin menyatakan bahwa Harrigan akan menjalani cuti administratif. ”Segera melaporkan (komentar pembunuhan) kepada dinas rahasia,” kata pihak PacketSled dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Russia Today, Rabu (16/11/2016).
Namun, pada hari Selasa perusahaan yang berbasis di San Diego itu telah menerima surat pengunduran diri Harrigan.
(mas)