Lihat Trump Dekati Kemenangan, Pendukung Hillary Menangis Lemas
A
A
A
NEW YORK - Hasil penghitungan sementara pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS), Donald John Trump mendekati kemenangan. Hal itu membuat pendukung Hillary Clinton menangis lemas.
Data sementara pada Rabu (9/11/2016) pukul 13.58 WIB, Donald Trump—kandidat Partai Republik—sudah meraih suara electoral votes 265. Sedangkan Hillary Rodham Clinton—kandidat Partai Demokrat meraih 218. Untuk benar-benar menang, Trump harus meraih 270 suara electoral votes.
Wajah-wajah murung ditampilkan para pendukung Hillary di jalan-jalan New York hari ini. Mereka juga enggan meladeni para wartawan.
Para pendukung Hillary telah berkumpul di Jacob Javits K Center di Manhattan ketika penghitungan suara Pilpres dimulai. Mereka sedianya bersiap menyambut kemenangan kandidat presiden perempuan AS itu.
Namun, ekspresi mereka berubah total ketika Hillary terindikasi kalah. Para pendukung Hillary melangkah seperti orang depresi sambil menyeruput kopi dan Red Bull. Mereka coba dihibur salah satu pendukung dengan lagu Jennifer Lopez ”Let's Get Loud”. Massa pro-Hillary berdiri tapi tetap sedih.
Pemandangan berbeda ditampilkan para pendukung Donald Trump. Mereka bersiap-siap pesta selama periode 72 jam untuk merayakan kemenangan miliarder AS itu. Sebanyak 14 aksi di 10 negara bagian akan meramaikan pesta kemenangan Trump.
Para pendukung Trump sudah bersiap bersorak di ballroon New York Hotel. Pesta juga disiapkan di Trump Tower. Para pendukung Trump sudah mengenakan pakaian pesta.
Mereka juga membawa poster “Make Great America Again” dan topi bisbol bertuliskan sama yang jadi simbol kampanye Trump. Rudy Giuliani, mantan Wali Kota New York yang juga penasihat Trump, tidak mencoba untuk menebak-nebak setiap keputusan yang dibuat oleh tim kampanye Trump.
“Saya akan memberitahu Anda dalam dua hari atau mungkin tiga atau lebih untuk mencari tahu apakah sesuatu yang berbeda harus dilakukan,” katanya. “Kadang-kadang ketika Anda menang, Anda tidak berpikir sesuatu yang berbeda yang harus dilakukan,” katanya lagi seperti dikutip Fox News.
Manajer kampanye Trump, Kellyanne Conway mulai menunjuk jari pada Partai Republik yang tidak sepenuh hati mendukung Trump. Ini termasuk mantan presiden George W. Bush, yang mengumumkan pada hari Selasa bahwa dia dan istrinya tidak memilih Trump.
Data sementara pada Rabu (9/11/2016) pukul 13.58 WIB, Donald Trump—kandidat Partai Republik—sudah meraih suara electoral votes 265. Sedangkan Hillary Rodham Clinton—kandidat Partai Demokrat meraih 218. Untuk benar-benar menang, Trump harus meraih 270 suara electoral votes.
Wajah-wajah murung ditampilkan para pendukung Hillary di jalan-jalan New York hari ini. Mereka juga enggan meladeni para wartawan.
Para pendukung Hillary telah berkumpul di Jacob Javits K Center di Manhattan ketika penghitungan suara Pilpres dimulai. Mereka sedianya bersiap menyambut kemenangan kandidat presiden perempuan AS itu.
Namun, ekspresi mereka berubah total ketika Hillary terindikasi kalah. Para pendukung Hillary melangkah seperti orang depresi sambil menyeruput kopi dan Red Bull. Mereka coba dihibur salah satu pendukung dengan lagu Jennifer Lopez ”Let's Get Loud”. Massa pro-Hillary berdiri tapi tetap sedih.
Pemandangan berbeda ditampilkan para pendukung Donald Trump. Mereka bersiap-siap pesta selama periode 72 jam untuk merayakan kemenangan miliarder AS itu. Sebanyak 14 aksi di 10 negara bagian akan meramaikan pesta kemenangan Trump.
Para pendukung Trump sudah bersiap bersorak di ballroon New York Hotel. Pesta juga disiapkan di Trump Tower. Para pendukung Trump sudah mengenakan pakaian pesta.
Mereka juga membawa poster “Make Great America Again” dan topi bisbol bertuliskan sama yang jadi simbol kampanye Trump. Rudy Giuliani, mantan Wali Kota New York yang juga penasihat Trump, tidak mencoba untuk menebak-nebak setiap keputusan yang dibuat oleh tim kampanye Trump.
“Saya akan memberitahu Anda dalam dua hari atau mungkin tiga atau lebih untuk mencari tahu apakah sesuatu yang berbeda harus dilakukan,” katanya. “Kadang-kadang ketika Anda menang, Anda tidak berpikir sesuatu yang berbeda yang harus dilakukan,” katanya lagi seperti dikutip Fox News.
Manajer kampanye Trump, Kellyanne Conway mulai menunjuk jari pada Partai Republik yang tidak sepenuh hati mendukung Trump. Ini termasuk mantan presiden George W. Bush, yang mengumumkan pada hari Selasa bahwa dia dan istrinya tidak memilih Trump.
(mas)