Tutup Kantor AI, Rusia Tuai Kecaman
A
A
A
MOSKOW - Rusia menuai kecaman setelah menutup kantor organisasi kelompok hak asasi manusia Amnesty Internasional (AI) di Moskow tanpa peringatakan apapun. Organisasi sangat kritis terhadap catatan hak asasi manusia Rusia selama 20 tahun membuka kantornya di ibukota Rusia.
Direktur AI Rusia, Sergei Nikitin, melalui akun Facebooknya mengungkapkan keterkejutannya ketika ia menemukan kunci telah berubah dan listrik dipadamkan dari kantornya. "Kantor AI di Moskow ditutup tanpa penjelasan. Kunci telah diganti setelah kunci sebelumnya dirusak di depan pintu," tulisnya seperti dikutip dari Express, Kamis (3/11/2016).
Tindakan pemerintah Rusia ini memicu kecaman dari Direktur AI Eropa, John Dalhusien. "Kami tidak tahu apa yang diinginkan pihak berwenang Moskow sehingga mencegah staf kami masuk ke kantornya," kata Dalhusien.
"Mengingat iklim saat ini untuk masyarakat sipil bekerja di Rusia, jelas ada sejumlah pejelasan yang masuk akal, tapi terlalu dini untuk menarik kesimpulan. Kami sedang bekerja untuk mengatasi situasi secepat mungkina dan sangat berharap ada penjelesan administratif sederhana untuk kemunduran pekerjaan kami ini. Kami 100 persen yakin bahwa kami memenuhi semua kewajiban kami sebagai penyewa," tuturnya.
Tapi dewan lokal kota mengatakan kepada media Rusia kantor tersebut tidak lagi berada di bawah hubunga kontraktual dan AI telah mengabaikan pemberitahuan terkait piutang. Seorang juru bicara menambahkan bahwa kehadiran orang ketiga dalam perjanjian itu ilegal.
Nikitin sebelumnya mengkritik Kremlin karena mengesahkan undang-undang yang memungkinkan organisasi asing dilarang di negara itu jika mereka dipandang sebagai organisasi yang "tidak diinginkan". "Undang-undang itu adalah tanda lain tentang bagaimana seriusnya pihak berwenang Rusia dengan cepat menutup kebebasan mendasar dan pekerjaan kelompok masyarakat sipil yang independen di negara ini," katanya.
Direktur AI Rusia, Sergei Nikitin, melalui akun Facebooknya mengungkapkan keterkejutannya ketika ia menemukan kunci telah berubah dan listrik dipadamkan dari kantornya. "Kantor AI di Moskow ditutup tanpa penjelasan. Kunci telah diganti setelah kunci sebelumnya dirusak di depan pintu," tulisnya seperti dikutip dari Express, Kamis (3/11/2016).
Tindakan pemerintah Rusia ini memicu kecaman dari Direktur AI Eropa, John Dalhusien. "Kami tidak tahu apa yang diinginkan pihak berwenang Moskow sehingga mencegah staf kami masuk ke kantornya," kata Dalhusien.
"Mengingat iklim saat ini untuk masyarakat sipil bekerja di Rusia, jelas ada sejumlah pejelasan yang masuk akal, tapi terlalu dini untuk menarik kesimpulan. Kami sedang bekerja untuk mengatasi situasi secepat mungkina dan sangat berharap ada penjelesan administratif sederhana untuk kemunduran pekerjaan kami ini. Kami 100 persen yakin bahwa kami memenuhi semua kewajiban kami sebagai penyewa," tuturnya.
Tapi dewan lokal kota mengatakan kepada media Rusia kantor tersebut tidak lagi berada di bawah hubunga kontraktual dan AI telah mengabaikan pemberitahuan terkait piutang. Seorang juru bicara menambahkan bahwa kehadiran orang ketiga dalam perjanjian itu ilegal.
Nikitin sebelumnya mengkritik Kremlin karena mengesahkan undang-undang yang memungkinkan organisasi asing dilarang di negara itu jika mereka dipandang sebagai organisasi yang "tidak diinginkan". "Undang-undang itu adalah tanda lain tentang bagaimana seriusnya pihak berwenang Rusia dengan cepat menutup kebebasan mendasar dan pekerjaan kelompok masyarakat sipil yang independen di negara ini," katanya.
(ian)