Iran Pamer Drone Bunuh Diri Pengincar Target di Darat dan Laut
Kamis, 27 Oktober 2016 - 15:01 WIB

Iran Pamer Drone Bunuh Diri Pengincar Target di Darat dan Laut
A
A
A
TEHERAN - Garda Revolusi Iran telah meluncurkan pesawat tanpa awak (UAV) atau drone baru yang dirancang untuk misi bunuh diri dan operasi siluman. “Drone bunuh diri” yang dipamerkan Iran ini khusus untuk meledakkan target di darat dan laut.
Pengumuman dan foto “drone bunuh diri” Iran itu dipublikasikan kantor berita Tasnim pada hari Rabu. Pesawat nirawak ini merupakan drone kedua yang diperkenalkan Iran ke publik dalam bulan ini.
“Dirancang untuk digunakan terutama untuk pengawasan maritim, UAV juga dapat membawa rudal, di samping muatan bahan peledak berat untuk misi tempur guna melancarkan serangan bunuh diri,” tulis kantor berita Tasnim, yang dikutip Kamis (27/10/2016).
Perangkat keras militer Iran yang baru ini diklaim mampu terbang pada ketinggian yang sangat rendah untuk menghindari deteksi. Drone itu juga bisa terbang hanya dua kaki (setengah meter) di atas air laut.
Namun, pesawat nirawak ini juga dapat diterbangkan setinggi 900 meter (3.000 kaki) dengan kecepatan sekitar 250 kilometer per jam (160 mph).
”Terbang pada kecepatan jelajah tinggi di dekat permukaan air, pesawat bisa bertabrakan dengan target dan menghancurkannya, baik kapal atau pusat komando darat,” bunyi pernyataan Garda Revolusi Iran.
Selain kemampuan destruktif, pesawat tanpa awak Iran tersebut juga memiliki kamera militer canggih yang memungkinkan pesawat dioperasikan pada malam hari dan dalam kondisi basah. “Drone bunuh diri” Iran didukung oleh dua baling-baling kecil yang membuatnya memiliki memiliki jangkauan 1.000 kilometer (620 mil) dan waktu penerbangan hingga empat jam.
Awal bulan ini, Garda Revolusi mengumumkan bahwa mereka telah mengkloning drone tempur buatan Amerika Serikat. Drone itu hasil kloning drone RQ-170 Sentinel CIA AS yang ditangkap Iran pada bulan Desember 2011.
Pengumuman dan foto “drone bunuh diri” Iran itu dipublikasikan kantor berita Tasnim pada hari Rabu. Pesawat nirawak ini merupakan drone kedua yang diperkenalkan Iran ke publik dalam bulan ini.
“Dirancang untuk digunakan terutama untuk pengawasan maritim, UAV juga dapat membawa rudal, di samping muatan bahan peledak berat untuk misi tempur guna melancarkan serangan bunuh diri,” tulis kantor berita Tasnim, yang dikutip Kamis (27/10/2016).
Perangkat keras militer Iran yang baru ini diklaim mampu terbang pada ketinggian yang sangat rendah untuk menghindari deteksi. Drone itu juga bisa terbang hanya dua kaki (setengah meter) di atas air laut.
Namun, pesawat nirawak ini juga dapat diterbangkan setinggi 900 meter (3.000 kaki) dengan kecepatan sekitar 250 kilometer per jam (160 mph).
”Terbang pada kecepatan jelajah tinggi di dekat permukaan air, pesawat bisa bertabrakan dengan target dan menghancurkannya, baik kapal atau pusat komando darat,” bunyi pernyataan Garda Revolusi Iran.
Selain kemampuan destruktif, pesawat tanpa awak Iran tersebut juga memiliki kamera militer canggih yang memungkinkan pesawat dioperasikan pada malam hari dan dalam kondisi basah. “Drone bunuh diri” Iran didukung oleh dua baling-baling kecil yang membuatnya memiliki memiliki jangkauan 1.000 kilometer (620 mil) dan waktu penerbangan hingga empat jam.
Awal bulan ini, Garda Revolusi mengumumkan bahwa mereka telah mengkloning drone tempur buatan Amerika Serikat. Drone itu hasil kloning drone RQ-170 Sentinel CIA AS yang ditangkap Iran pada bulan Desember 2011.
(mas)