Otak Serangan Bom Jerman Ditemukan Tewas di Dalam Penjara
A
A
A
BERLIN - Jaber Albakr, pria yang diduga sebagai otak rencana serangan bom di Jerman ditemukan tewas di dalam penjara. Albakr dijebloskan ke penjara Leipzig dua hari lalu.
Pemerintah negara bagian Saxony dalam sebuah pernyataan menuturkan, Albakr tewas karena bunuh diri. "Albakr mengakhiri hidupnya sendiri di dalam penjara Leipzig," bunyi pernyataan tersebut, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (13/10).
Namun, sejumlah pihak ragu Albakr tewas karena bunuh diri, dan memicu adanya dugaan skandal di balik kematian pria keturunan Suriah tersebut. Pasalnya, ia berada di bawah pengawasan yang ketat karena berisiko melakukan bunuh diri atau melakukan mogok makan.
Albakr sendiri ditangkap di Leipzig pada Senin pagi lalu setelah buron selama dua hari. Pihak kepolisian menemukan beberapa ratus gram bahan peledak yang mudah menguap di apartemennya. Bahan peledak itu cukup untuk menyebabkan kerusakan yang signifikan. Namun, ia berhasil melarikan diri dari apartemennya yang berada di Chemnitz.
Ia diserahkan ke polisi oleh tiga warga Suriah yang mengenalinya melalui foto yang disebar polisi sebagai bagian dari perburuannya. Albakr diserahkan ke polisi setelah mendekati ke tiga pria asal Suriah itu dengan harapan akan dilindungi. Alih-alih mendapatkan perlindungan, Albakr justru diserahkan ke pihak yang berwajib.
Pihak kepolisian melakukan razia pada akhir pekan lalu setelah polisi Saxony mendapatkan informasi dari dinas intelijen domestik Jerman yang telah memantau Albakr sejak bulan lalu. Jaksa mengatakan, tidak ada bukti Albakr telah memilih target serangan, namun ia secara online telah mencari petunjuk untuk membuat bom dan peralatan untuk menjalankan aksinya sejak awal bulan.
Pemerintah negara bagian Saxony dalam sebuah pernyataan menuturkan, Albakr tewas karena bunuh diri. "Albakr mengakhiri hidupnya sendiri di dalam penjara Leipzig," bunyi pernyataan tersebut, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (13/10).
Namun, sejumlah pihak ragu Albakr tewas karena bunuh diri, dan memicu adanya dugaan skandal di balik kematian pria keturunan Suriah tersebut. Pasalnya, ia berada di bawah pengawasan yang ketat karena berisiko melakukan bunuh diri atau melakukan mogok makan.
Albakr sendiri ditangkap di Leipzig pada Senin pagi lalu setelah buron selama dua hari. Pihak kepolisian menemukan beberapa ratus gram bahan peledak yang mudah menguap di apartemennya. Bahan peledak itu cukup untuk menyebabkan kerusakan yang signifikan. Namun, ia berhasil melarikan diri dari apartemennya yang berada di Chemnitz.
Ia diserahkan ke polisi oleh tiga warga Suriah yang mengenalinya melalui foto yang disebar polisi sebagai bagian dari perburuannya. Albakr diserahkan ke polisi setelah mendekati ke tiga pria asal Suriah itu dengan harapan akan dilindungi. Alih-alih mendapatkan perlindungan, Albakr justru diserahkan ke pihak yang berwajib.
Pihak kepolisian melakukan razia pada akhir pekan lalu setelah polisi Saxony mendapatkan informasi dari dinas intelijen domestik Jerman yang telah memantau Albakr sejak bulan lalu. Jaksa mengatakan, tidak ada bukti Albakr telah memilih target serangan, namun ia secara online telah mencari petunjuk untuk membuat bom dan peralatan untuk menjalankan aksinya sejak awal bulan.
(esn)