AS Pertimbangkan Cabut Dukungan untuk Koalisi Arab
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mempertimbangkan kembali dukungan mereka kepada koalisi Arab pimpinan Arab Saudi. Hal itu dilakukan pasca serangan yang menewaskan lebih dari 100 orang dalam sebuah acara pemakaman di Yaman.
"Kami telah secepatnya memulai peninjauan ulang terhadap dukungan kami yang telah berkurang signifikan untuk koalisi yang dipimpin Arab Saudi dan siap untuk menyesuaikan dukungan kami agar lebih selaras dengan prinsip-prinsip AS, nilai, dan kepentingan, termasuk untuk secepatnya konflik tragis Yaman yang bertahan lama," kata kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Ned Price.
Lebih jauh, Price bahkan menegur Riyadh dengan mengatakan bahwa kerjasama keamanan AS dengan Arab Saudi bukanlah sebuah cek kosong seperti dikutip dari Sputniknews, Minggu (9/10/2016).
Sebelumnya, sebuah serangan rudal dari pesawat-pesawat jet tempur koalisi Arab menghantam acara pemakaman kelompok pemberontak Houthi di Sanaa, Yaman. Serangan tersebut menewaskan 155 orang. Data itu disampaikan dua pejabat Kementerian Kesehatan Yaman.
Koalisi Arab meluncurkan serangan di Yaman sejak Maret 2015 untuk membela Pemerintah Presiden Yaman Abd Rabbo Mansour Hadi yang nyaris digulingkan pemberontak Houthi. Konflik Yaman juga memicu ketegangan regional, di mana kelompok pemberontak Houthi disebut-sebut didukung Iran yang merupakan rival Saudi.
"Kami telah secepatnya memulai peninjauan ulang terhadap dukungan kami yang telah berkurang signifikan untuk koalisi yang dipimpin Arab Saudi dan siap untuk menyesuaikan dukungan kami agar lebih selaras dengan prinsip-prinsip AS, nilai, dan kepentingan, termasuk untuk secepatnya konflik tragis Yaman yang bertahan lama," kata kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Ned Price.
Lebih jauh, Price bahkan menegur Riyadh dengan mengatakan bahwa kerjasama keamanan AS dengan Arab Saudi bukanlah sebuah cek kosong seperti dikutip dari Sputniknews, Minggu (9/10/2016).
Sebelumnya, sebuah serangan rudal dari pesawat-pesawat jet tempur koalisi Arab menghantam acara pemakaman kelompok pemberontak Houthi di Sanaa, Yaman. Serangan tersebut menewaskan 155 orang. Data itu disampaikan dua pejabat Kementerian Kesehatan Yaman.
Koalisi Arab meluncurkan serangan di Yaman sejak Maret 2015 untuk membela Pemerintah Presiden Yaman Abd Rabbo Mansour Hadi yang nyaris digulingkan pemberontak Houthi. Konflik Yaman juga memicu ketegangan regional, di mana kelompok pemberontak Houthi disebut-sebut didukung Iran yang merupakan rival Saudi.
(ian)