Tahanan di Suriah: Diperkosa, Kuku Dicabut hingga Tewas Dihajar
A
A
A
LONDON - Sebuah kondisi kebrutalan sistematis yang terjadi di Penjara Saydnaya, Suriah, diungkap kelompok Amnesty International. Di penjara Suriah itu, para tahanan perempuan diperkosa para sipir pria, dan para tahanan pria mengalami siksaan hingga dihajar hingga tewas.
Menurut laporan Amnesty, para tahanan di penjara yang dikelola Pemerintah Suriah itu diperlakukan seperti binatang. Rata-rata, menurut Amnesty, 10 tahanan tewas setiap harinya.
Laporan Amnesty tentang penyiksaan sistemati di penjara rezim Pemerintah Presiden Bashar al-Assad tersebut diterbitkan hari ini (18/8/2016). Selain mengalami penyiksaan, para tahanan juga “mati lemas” akibat kondisi penjara yang sempit.
Di antara katalog bukti yang dirilis Amnesty berdasarkan pengalaman mengerikan para tahanan di antaranya;
-19 tahanan dipukuli sampai tewas setelah penjaga penjara menemukan salah satu dari mereka mengajar keterampilan seni bela diri.
-Ritual “welcome party” yang melibatkan pemukulan dengan batang logam atau kabel listrik.
-Para tahanan perempuan mengalami pemerkosaan dan kekerasan seksual oleh para sipir pria.
-Metode penyiksaan mengerikan lainnya termasuk mecabut kuku, menyiram dengan air yang mendidih dan menyiksa dengan api rokok.
-Tahanan rutin ditahan satu sel bersama mayat.
Sejak konflik Suriah dimulai pada tahun 2011, puluhan ribu orang telah menghilang dalam jaringan penjara rahasia. Lebih dari 17.723 orang diperkirakan telah tewas dalam tahanan di Suriah dalam lima tahun terakhir, dengan lebih dari 300 orang tewas per bulan atau 10 orang tewas per hari.
Laporan 69 halaman tersebut mendokumentasikan kasus 65 korban penyiksaan yang dijelaskan sebagai pelanggaran mengerikan di pusat penahanan. Menurut laporan Amnesty, penjara-penjara Suriah dioperasikan oleh lembaga intelijen Suriah, yang salah satunya Penjara Militer Saydnaya, di pinggiran Damaskus.
Samer, seorang pengacara yang ditangkap di dekat Hama, mengatakan: "Mereka memperlakukan kami seperti binatang. Mereka ingin orang menjadi seperti tidak manusiawi.”
“Saya melihat darah, itu seperti sungai,” lanjut dia, seperti dikutip Mirror.
”Saya tidak pernah membayangkan manusia akan mencapai tingkat serendah ini. Mereka tidak punya masalah membunuh kami di sana,” imbuh dia.
Pemerintah Assad belum merespons laporan perihal penyiksaan sistematis di penajara Suriah. Di masa lalu, rezim Assad membantah laporan penyiksaan di penjara Suriah yang diungkap seorang petugas yang membelot.
Menurut laporan Amnesty, para tahanan di penjara yang dikelola Pemerintah Suriah itu diperlakukan seperti binatang. Rata-rata, menurut Amnesty, 10 tahanan tewas setiap harinya.
Laporan Amnesty tentang penyiksaan sistemati di penjara rezim Pemerintah Presiden Bashar al-Assad tersebut diterbitkan hari ini (18/8/2016). Selain mengalami penyiksaan, para tahanan juga “mati lemas” akibat kondisi penjara yang sempit.
Di antara katalog bukti yang dirilis Amnesty berdasarkan pengalaman mengerikan para tahanan di antaranya;
-19 tahanan dipukuli sampai tewas setelah penjaga penjara menemukan salah satu dari mereka mengajar keterampilan seni bela diri.
-Ritual “welcome party” yang melibatkan pemukulan dengan batang logam atau kabel listrik.
-Para tahanan perempuan mengalami pemerkosaan dan kekerasan seksual oleh para sipir pria.
-Metode penyiksaan mengerikan lainnya termasuk mecabut kuku, menyiram dengan air yang mendidih dan menyiksa dengan api rokok.
-Tahanan rutin ditahan satu sel bersama mayat.
Sejak konflik Suriah dimulai pada tahun 2011, puluhan ribu orang telah menghilang dalam jaringan penjara rahasia. Lebih dari 17.723 orang diperkirakan telah tewas dalam tahanan di Suriah dalam lima tahun terakhir, dengan lebih dari 300 orang tewas per bulan atau 10 orang tewas per hari.
Laporan 69 halaman tersebut mendokumentasikan kasus 65 korban penyiksaan yang dijelaskan sebagai pelanggaran mengerikan di pusat penahanan. Menurut laporan Amnesty, penjara-penjara Suriah dioperasikan oleh lembaga intelijen Suriah, yang salah satunya Penjara Militer Saydnaya, di pinggiran Damaskus.
Samer, seorang pengacara yang ditangkap di dekat Hama, mengatakan: "Mereka memperlakukan kami seperti binatang. Mereka ingin orang menjadi seperti tidak manusiawi.”
“Saya melihat darah, itu seperti sungai,” lanjut dia, seperti dikutip Mirror.
”Saya tidak pernah membayangkan manusia akan mencapai tingkat serendah ini. Mereka tidak punya masalah membunuh kami di sana,” imbuh dia.
Pemerintah Assad belum merespons laporan perihal penyiksaan sistematis di penajara Suriah. Di masa lalu, rezim Assad membantah laporan penyiksaan di penjara Suriah yang diungkap seorang petugas yang membelot.
(mas)