Baca Buku Seni Suriah, Wanita Muslim Ini Ditangkap Polisi Inggris
A
A
A
LONDON - Seorang wanita Muslim asal Inggris harus mendapatkan perlakukan tidak menyenangkan paska bulan madu di Turki. Wanita bernama Faizah Shaheen ditangkap polisi anti-terorisme Inggris sesaat setelah mendarat di London.
Dalam sebuah laporan yang dirilis The Independent, seperti dilansir Midlle East Monitor pada Kamis (4/8), Shaheen ditangkap setelah polisi anti teror menerima laporan dari awak kabin pesawat yang dia tumpangi. Laporan itu didasari oleh buku yang dibawa Shaheen, yang tak lain adalah buku seni Suriah.
"Saya benar-benar tidak bersalah, saya dibuat merasa seperti pelaku aksi teror. Saya mengantri di pemeriksaan paspor dan melihat polisi menatapku. Saya baru saja melalui pemeriksaan paspor dan kemudian dua petugas polisi mendekati saya dan membawa saya ke samping dan meminta saya untuk menunjukkan paspor saya lagi," kata Shaheen.
"Saya bertanya apa yang sedang terjadi dan mereka mengatakan saya telah dilaporkan karena buku yang saya baca dan dipertanyakan di bawah Undang-Undang Terorisme," sambungnya.
Wanita yang bekerja untuk organisasi yang bertugas merawat pasien dengan gangua mental, untuk mencegah mereka jadi korban radikalisasi itu mengatakan, ia sangat marah ketika dituding sebagai teroris. Menurutnya, sangat tidak masuk akal bagi petugas keamanan untuk menuduh seseorang sebagai teroris atas apa yang dia baca.
"Saya menjadi sangat marah dan kesal. Saya tidak bisa memahami bagaimana membaca buku bisa menyebabkan orang menduga saya seperti ini. Saya mengatakan kepada polisi bahwa saya tidak berpikir itu benar atau diterima. Saya mempertanyakan apakah apakah itu akan berbeda jika yang membawa buku bukanlah seorang Muslim," ucapnya.
Buku yang dibaca Shaheen adalah buku Syria Speaks: Art and Culture from the Frontline. Buku yang ditulis oleh Malu Halasa, Zaher Omareen dan Nawara Mahfoud itu telah menerima banyak penghargaan internasional.
Buku yang telah didukung oleh Dewan Kesenian Inggris dan Pusat Kebudayaan dan Pembangunan Denmark berisi kumpulan esai, cerita pendek, puisi, lagu, kartun dan foto-foto dari penulis dan seniman Suriah. Buku Ini juga telah menerima ulasan yang kuat dan pujian, termasuk dari Times, penulis AL Kennedy dan musisi Brian Eno.
Dalam sebuah laporan yang dirilis The Independent, seperti dilansir Midlle East Monitor pada Kamis (4/8), Shaheen ditangkap setelah polisi anti teror menerima laporan dari awak kabin pesawat yang dia tumpangi. Laporan itu didasari oleh buku yang dibawa Shaheen, yang tak lain adalah buku seni Suriah.
"Saya benar-benar tidak bersalah, saya dibuat merasa seperti pelaku aksi teror. Saya mengantri di pemeriksaan paspor dan melihat polisi menatapku. Saya baru saja melalui pemeriksaan paspor dan kemudian dua petugas polisi mendekati saya dan membawa saya ke samping dan meminta saya untuk menunjukkan paspor saya lagi," kata Shaheen.
"Saya bertanya apa yang sedang terjadi dan mereka mengatakan saya telah dilaporkan karena buku yang saya baca dan dipertanyakan di bawah Undang-Undang Terorisme," sambungnya.
Wanita yang bekerja untuk organisasi yang bertugas merawat pasien dengan gangua mental, untuk mencegah mereka jadi korban radikalisasi itu mengatakan, ia sangat marah ketika dituding sebagai teroris. Menurutnya, sangat tidak masuk akal bagi petugas keamanan untuk menuduh seseorang sebagai teroris atas apa yang dia baca.
"Saya menjadi sangat marah dan kesal. Saya tidak bisa memahami bagaimana membaca buku bisa menyebabkan orang menduga saya seperti ini. Saya mengatakan kepada polisi bahwa saya tidak berpikir itu benar atau diterima. Saya mempertanyakan apakah apakah itu akan berbeda jika yang membawa buku bukanlah seorang Muslim," ucapnya.
Buku yang dibaca Shaheen adalah buku Syria Speaks: Art and Culture from the Frontline. Buku yang ditulis oleh Malu Halasa, Zaher Omareen dan Nawara Mahfoud itu telah menerima banyak penghargaan internasional.
Buku yang telah didukung oleh Dewan Kesenian Inggris dan Pusat Kebudayaan dan Pembangunan Denmark berisi kumpulan esai, cerita pendek, puisi, lagu, kartun dan foto-foto dari penulis dan seniman Suriah. Buku Ini juga telah menerima ulasan yang kuat dan pujian, termasuk dari Times, penulis AL Kennedy dan musisi Brian Eno.
(esn)