Rusia Murka Google Ubah Nama Wilayah di Crimea

Sabtu, 30 Juli 2016 - 10:11 WIB
Rusia Murka Google Ubah Nama Wilayah di Crimea
Rusia Murka Google Ubah Nama Wilayah di Crimea
A A A
MOSKOW - Google Maps memicu kemarahan Rusia setelah memperbarui peta semenanjung Crimea dengan nama baru. Keputusan itu didasari pada hukum "de-communization" yang disahkan parlemen Ukraina pada bulan April 2015

Hukum "de-communization" Ukraina menyerukan penghapusan simbol dan nama Soviet dari wilayah Ukraina. Alhasil, sejumlah nama wilayah di daerah itu pun berubah mengikuti nama asal Tatar Krimea.

Perubahan ini pun menuai protes dari sejumlah pejabat Rusia. Menteri Komunikasi Rusia Nikolai Nikiforov mengatakan Google telah "hilang pikirannya" dengan memutuskan untuk membuat perubahan.

"Jika Google dengan santainya mengabaikan undang-undang Rusia terkait nama-nama permukiman, maka akan sangat sulit bagi perusahaan itu untuk melakukan bisnis di wilayah Rusia," katanya seperti dikutip dari IB Times, Sabtu (30/7/2016).

Sedangkan Perdana Menteri Crimea Sergey Aksyonov mengklaim Google telah menjadi kaki tangan Kiev dan mengidap Russophobia. Sementara pejabat Crimea lainnyamenuduh perusahaan itu telah menderita "kretinisme topografi", merujuk pada penyakit terhambatnya pertumbuhan mental dan fisik akibat kekurangan hormon tiroid.

Nama-nama kota adalah topik sensitif di Krimea, yang dianeksasi oleh Rusia pada 2014. Seorang juru bicara Rusia untuk Google mengatakan perusahaan akan memastikan versi Rusia dari daerah akan dimasukkan ke dalam versi bahasa Rusia dari Google Maps.

"Kami secara aktif bekerja untuk memberikan nama lama pada [daerah] mereka dalam Google Maps versi Rusia," kata juru bicara itu.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6023 seconds (0.1#10.140)