Dituding Terlibat Skandal Email, Ini Jawaban Dubes Rusia
A
A
A
JAKARTA - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin membantah kecurigaan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama terkait keterlibatan Moskow dalam skandal email Partai Demokrat. Ia bahkan mengaku terkejut dengan tudingan Obama tersebut.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama mengatakan ada kemungkinan bahwa Rusia akan mencoba untuk ikut bermain dalam pemilihan Presiden AS.
"Segalanya mungkin," kata Obama. "Saya tahu bahwa para ahli telah mengaitkan ini dengan Rusia. Apa yang kita tahu adalah bahwa Rusia meretas sistem kami, bukan hanya sistem pemerintah tetapi sistem swasta," katanya lagi.
"Saya sangat terkejut Obama mengatakan itu dan saya bisa bilang sistem politik Amerika Serikat sangat lemah jika sebuah negara asing bisa mempengaruhi hasil pemilu di negara itu," kata Galuzin saat berjumpa dengan awak media di Jakarta, Rabu (27/7/2016).
"Rusia tidak memiliki niat untuk ikut campur politik negara lain. Kami akan menghormati pilihan AS dan kami siap bekerjasama dengan siapa pun yang terpilih menjadi Presiden AS," imbuh Galuzin.
Menurut Galuzin, tudingan yang ditujukan kepada Rusia itu adalah bukti berkembangnya Russia Fobia di AS dan negara-negara Barat.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama mengatakan ada kemungkinan bahwa Rusia akan mencoba untuk ikut bermain dalam pemilihan Presiden AS.
"Segalanya mungkin," kata Obama. "Saya tahu bahwa para ahli telah mengaitkan ini dengan Rusia. Apa yang kita tahu adalah bahwa Rusia meretas sistem kami, bukan hanya sistem pemerintah tetapi sistem swasta," katanya lagi.
"Saya sangat terkejut Obama mengatakan itu dan saya bisa bilang sistem politik Amerika Serikat sangat lemah jika sebuah negara asing bisa mempengaruhi hasil pemilu di negara itu," kata Galuzin saat berjumpa dengan awak media di Jakarta, Rabu (27/7/2016).
"Rusia tidak memiliki niat untuk ikut campur politik negara lain. Kami akan menghormati pilihan AS dan kami siap bekerjasama dengan siapa pun yang terpilih menjadi Presiden AS," imbuh Galuzin.
Menurut Galuzin, tudingan yang ditujukan kepada Rusia itu adalah bukti berkembangnya Russia Fobia di AS dan negara-negara Barat.
(ian)