Bos WikiLeaks Bantah Bocoran Email DNC dari Rusia
A
A
A
WASHINGTON - Pendiri situs anti kerahasiaan WikiLeak, Julian Assange mengatakan tidak ada bukti apapun bahwa organisasinya mendapatkan hampir 20 ribu email Komite Nasional Demokrat (DNC) dari intelijen Rusia. Ia pun menegaskan bahwa yang terpenting adalah apa yang ada di email tersebut, bukan siapa yang meretas.
Baca juga:
Tim Hillary: Rusia Bantu Donald Trump Menangkan Pilpres AS
Sebelumnya, tiga ahli keamanan internet mengatakan bahwa server milik DNC telah diretas oleh intelijen Rusia. Namun Assange mengatakan bahwa sever DNC telah penuh dengan lubang keamanan selama bertahun-tahun dan banyak kumpulan dokumen dari berbagai sumber saat ini telah berada di tangan publik
"Email yang kami rilils adalah kumpulan dokumen milik mereka yang berbeda dari satu dokumen ke dokumen lainnya yang telah dianalisis. Saya telah melihat Hillary Clinton membela diri, atau beberapa ahli berbicara, tentang materi lain dan bukan materi yang kita rilis," kata Assange seperti dikutip dari NBC News, Selasa (26/7/2016).
Assange mengatakan, dalam hal apapun, darimana asalnya dokumen tersebut sangatlah tidak relevan. Mereka yang berkomentar harus terfokus pada apa yang dokumen itu katakan soal Hillary, Bernie Sanders, dan Partai Demokrat.
"Kisah nyatanya adalah apa yang terkandung dalam email tersebut, dan mereka menunjukkan kolusi di bagian paling atas dari Partai Demokrat untuk menggagalkan kampanye Sanders," katanya.
"Apakah Hillary akan menang? Mungkin, mungkin juga tidak. Saya berfikir bahwa hal itu benar-benar telah menguap sekarang dan jadinya hasil dari proses pencalonan tidak memiliki legitimasi politik," imbuhnya.
Baca juga:
Tim Hillary: Rusia Bantu Donald Trump Menangkan Pilpres AS
Sebelumnya, tiga ahli keamanan internet mengatakan bahwa server milik DNC telah diretas oleh intelijen Rusia. Namun Assange mengatakan bahwa sever DNC telah penuh dengan lubang keamanan selama bertahun-tahun dan banyak kumpulan dokumen dari berbagai sumber saat ini telah berada di tangan publik
"Email yang kami rilils adalah kumpulan dokumen milik mereka yang berbeda dari satu dokumen ke dokumen lainnya yang telah dianalisis. Saya telah melihat Hillary Clinton membela diri, atau beberapa ahli berbicara, tentang materi lain dan bukan materi yang kita rilis," kata Assange seperti dikutip dari NBC News, Selasa (26/7/2016).
Assange mengatakan, dalam hal apapun, darimana asalnya dokumen tersebut sangatlah tidak relevan. Mereka yang berkomentar harus terfokus pada apa yang dokumen itu katakan soal Hillary, Bernie Sanders, dan Partai Demokrat.
"Kisah nyatanya adalah apa yang terkandung dalam email tersebut, dan mereka menunjukkan kolusi di bagian paling atas dari Partai Demokrat untuk menggagalkan kampanye Sanders," katanya.
"Apakah Hillary akan menang? Mungkin, mungkin juga tidak. Saya berfikir bahwa hal itu benar-benar telah menguap sekarang dan jadinya hasil dari proses pencalonan tidak memiliki legitimasi politik," imbuhnya.
(ian)