Erdogan Teteskan Air Mata di Pemakaman Korban Kudeta Turki

Senin, 18 Juli 2016 - 12:07 WIB
Erdogan Teteskan Air...
Erdogan Teteskan Air Mata di Pemakaman Korban Kudeta Turki
A A A
ISTANBUL - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyeka air matanya yang menetas ketika menghadiri pemakaman massal korban kudeta militer yang gagal. Pemakaman juga diwarnai pekikan takbir dan teriakan hukuman mati untuk Fethullah Gulen yang dituduh dalang kudeta.

Presiden Erdogan bersedih atas kematian temannya Erol Olcak dan anaknya yang berusia 16 tahun. Keduanya ditembak mati di jembatan Bosphorus saat protes melawan kudeta militer pada hari Jumat malam.

Selain Erol Olcak, İlhan Varank, saudara dari Kepala Pengawas Pemerintah Erdogan juga ikut dimakamkan. Dia adalah seorang profesor ilmu komputer yang ditembak mati militer Turki.

Ketika orang-orang yang menghadiri pemakaman massal bersedih, orang-orang beteriak; ”Fethullah akan datang dan membayar.”

Beberapa warga juga meneriakkan takbir; “Allahu Akbar”. Serta teriakan; “Kami ingin hukuman mati” yang ditujukan pada Fethullah Gulen.

Sementara itu, Erdogan berkomentar singkat kepada wartawan atas kemarahan rakyat Turki.”Dalam demokrasi, Anda tidak bisa mendorong keinginan masyarakat pada satu sisi,” katanya.

“Kami tidak (bisa) setelah balas dendam,” lanjut dia, seperti dikutip Daily Mail, Senin (18/7/2016).

Erdogan Teteskan Air Mata di Pemakaman Korban Kudeta Turki


Fethullah Gulen, ulama oposisi Turki yang dituduh Pemerintah Erdogan sebagai dalang upaya kudeta saat ini tinggal di pengasingan di Pennsylvania, AS. Meski jadi musuh politik Erdogan, Gulen membantah mendalangi kudeta. Dia bahkan mengecam kudeta militer di negara asalnya tersebut.


Tak terima dituduh Pemerintah Erdogan, Gulen menuduh balik bahwa Erdogan dan partainya AKP, telah meluncurkan operasi palsu dengan merekayasa kudeta terhadap pemerintahnya sendiri. Gulen lantas membandingkan Erdogan dengan Adolf Hitler karena upaya kudeta itu menewaskan 265 orang.


”Ada kemungkinan bahwa hal itu bisa menjadi kudeta yang direkayasa oleh Partai AKP-Erdogan, dan itu bisa dimaksudkan untuk tuduhan lanjut terhadap Gulenists dan militer,” kata Gulen kepada wartawan.


Gulen yang jadi pemimpin gerakan rakyat Hizmet dulunya adalah teman atau sekutu politik Erdogan. Namun, sejak belasan tahun lalu Gulen jadi musuh politik Erdogan dan meninggalkan Turki.

Gulen memegang Green Card AS tetapi dia bukan warga negara Amerika. Dia tidak peduli jika Pemerintah AS mendeportasi dirinya setelah Erdogan meminta Obama untuk menangkap dirinya dan dipulangkan ke Turki.


”Saya tidak percaya bahwa dunia membutuhkan tuduhan yang dibuat oleh Presiden Erdogan terhadap saya secara serius,” ujar ulama oposisi berusia 75 tahun itu.
(mas)
Berita Terkait
Banyak Bangunan Ambruk...
Banyak Bangunan Ambruk Saat Gempa, Turki Tahan 180 Orang
Timnas Indonesia Dibungkam...
Timnas Indonesia Dibungkam Inggris 0-3 di Piala Dunia Amputasi
Hikmah di Balik Bencana,...
Hikmah di Balik Bencana, Perbatasan Armenia-Turki Dibuka untuk Pertama Kalinya
Harapan di Tengah Reruntuhan...
Harapan di Tengah Reruntuhan Gempa Dahsyat Turki-Suriah
Jaga Amanah 106 Tahun,...
Jaga Amanah 106 Tahun, Keluarga Palestina Serahkan Uang Tentara Turki Utsmani
Pelepasan Bantuan Kemanusiaan...
Pelepasan Bantuan Kemanusiaan ke Turki
Berita Terkini
Konklaf 2025 Sulit Diprediksi,...
Konklaf 2025 Sulit Diprediksi, Berikut 4 Alasannya
1 jam yang lalu
Abbas akan Kunjungi...
Abbas akan Kunjungi Lebanon untuk Lucuti Senjata Faksi-faksi Perlawanan Palestina
4 jam yang lalu
Friedrich Merz Terpilih...
Friedrich Merz Terpilih sebagai Kanselir Jerman pada Upaya Kedua
4 jam yang lalu
Israel Murka Maskapai...
Israel Murka Maskapai AS Setop Penerbangan usai Serangan Rudal Houthi
6 jam yang lalu
Militer Israel Peringatkan...
Militer Israel Peringatkan Warga Yaman Tinggalkan Daerah Sekitar Bandara Sanaa
7 jam yang lalu
Eks Sandera: Saya Merasa...
Eks Sandera: Saya Merasa Lebih Aman di Tahanan Hamas daripada di Israel
8 jam yang lalu
Infografis
Ngonten di Depan Rumah...
Ngonten di Depan Rumah Korban Kebakaran LA, Uya Kuya Bakal Diperiksa MKD
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved