Erdogan: Obama Tangkap Fethullah Gulen jika AS Teman

Minggu, 17 Juli 2016 - 09:39 WIB
Erdogan: Obama Tangkap Fethullah Gulen jika AS Teman
Erdogan: Obama Tangkap Fethullah Gulen jika AS Teman
A A A
ISTANBUL - Presiden Turki Tayyip Erdogan meminta Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menangkap Fethullah Gulen dan memulangkannya ke Ankara jika AS memang teman Turki.

Fethullah Gulen yang tinggal di pengasingan di Pennsylvania, AS, telah dituduh Pemerintah Erdogan sebagai dalang dari upaya kudeta militer.

Baca:
Ini Dia Sosok di Balik Kudeta Turki

Meski gagal, upaya kudeta di Turki telah menewaskan 265 orang dan lebih dari 2 ribu orang lainnya terluka. Rezim Presiden Tayyip Erdogan telah merespons upaya kudeta itu dengan menindak dengan memenjarakan 2.745 hakim oposisi dan menangkap lebih dari 2.800 tentara yang dituduh bersimpati terhadap kudeta.


Permintaan Erdogan kepada Obama muncul setelah penguasa militer Turki memblokir Pangkalan Udara Incirlik yang menjadi rumah senjata nuklir AS di Adana, Turki. Pangkalan itu jadi basis militer AS dalam memerangi kelompok ISIS di Suriah dan Irak.

”Negara ini banyak menderita di tangan gerakan Gulen,” kata Erdogan di depan kerumunan pendukungnya di dekat rumahnya di Istanbul, seperti dikutip CNN, Minggu (17/7/2016).

”Saya menyerukan kepada Amerika Serikat dan Presiden Barack Obama (untuk) menangkap Fethullah Gulen atau memulangkannya ke Turki,” imbuh Erdogan. ”Jika kita adalah mitra strategis atau mitra model, lakukan apa yang diperlukan,” lanjut seruan Erdogan.

Baca juga:
Musuh Bebuyutan Erdogan Bantah Dalangi Kudeta

Sementara itu, Gulen, yang memimpin gerakan rakyat yang dikenal sebagai Hizmet, mengatakan bahwa siapa pun bisa mendalangi kudeta di Turki, baik kubu nasionalis maupun oposisi. Namun, dia membantah terlibat dalam kudeta gagal di Turki.

”Bisa siapa saja,” kata Gulen kepada wartawan melalui seorang penerjemah. ”Saya telah pergi dari Turki selama 16 tahun,” ujarnya, menyangkal tuduhan rezim Erdogan bahwa dia jadi dalang kudeta.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6777 seconds (0.1#10.140)