Donald Trump Ingin Tiru Israel Lakukan Profiling Muslim
A
A
A
WASHINGTON - Kandidat calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik; Donald Trump, percaya bahwa AS harus meniru pedoman Israel dalam penegakan hukum dan melihat secara dekat terhadap umat Islam. Trump ingin AS melakukan profiling pada warga Muslim seperti yang dilakukan Israel.
Miliarder AS ini sebelumnya sudah menegaskan kembali usulannya untuk melarang warga Muslim asing untuk memasuki AS setelah penembakan massal di Orlando. Pembantaian di kelab malam Pulse di Orlando itu dilakukan oleh Omar Mateen, pria AS keturunan Aghanistan yang telah bersumpah setia kepada ISIS.
Langkah profiling pada warga Muslim yang diwacanakan Trump itu termasuk memeriksa masjid. Tujuannya, kata Trump, untuk menanggulangi kelompok Islam radikal.
”Saya pikir profiling adalah sesuatu yang kita harus mulai pikirkan sebagai negara,” kata Donald Trump dalam wawancaranya di sebuah program di stasiun CBS.
”Anda lihat Israel dan Anda lihat orang lain, dan mereka melakukannya dan mereka melakukannya dengan sukses. Dan Anda tahu, saya benci konsep profiling, tapi kita harus mulai menggunakan akal sehat,” ujarnya, seperti dikutip Russia Today, Senin (20/6/2016).
Donald Trump mengklaim, usulan larangan warga Muslim asing memasuki AS mulai banyak yang mendukung.”Banyak yang bilang saya benar untuk melakukannya,” ujarnya.
”Intinya adalah bahwa satu-satunya alasan pembunuh itu di Amerika, di tempat pertama adalah karena kita membiarkan keluarganya untuk datang ke sini," katanya, mengacu pada orang tua Omar Mateen, yang berimigrasi dari Afghanistan ke AS beberapa tahun silam.
Presiden Barack Obama telah mengkritik keras retorika anti-Muslim yang disuarakan Donald Trump. Menurut Obama, usulan Trump tidak membuat warga AS lebih aman.
”Kami sekarang memiliki proposal dari kandidat calon presiden AS dari Partai Republik untuk melarang semua Muslim dari berimigrasi ke Amerika," kata Obama.
”Bahasa tunggal yang tertuju pada imigran dan menunjukkan seluruh komunitas agama terlibat dalam kekerasan. Apakah pejabat Partai Republik sebenarnya setuju dengan ini?,” sindir Obama.
”Ini tidak akan membuat kita lebih aman, itu akan membuat kita kurang aman, bahan bakar ISIS ini adalah gagasan bahwa Amerika membenci Muslim,” ujar Obama.
Miliarder AS ini sebelumnya sudah menegaskan kembali usulannya untuk melarang warga Muslim asing untuk memasuki AS setelah penembakan massal di Orlando. Pembantaian di kelab malam Pulse di Orlando itu dilakukan oleh Omar Mateen, pria AS keturunan Aghanistan yang telah bersumpah setia kepada ISIS.
Langkah profiling pada warga Muslim yang diwacanakan Trump itu termasuk memeriksa masjid. Tujuannya, kata Trump, untuk menanggulangi kelompok Islam radikal.
”Saya pikir profiling adalah sesuatu yang kita harus mulai pikirkan sebagai negara,” kata Donald Trump dalam wawancaranya di sebuah program di stasiun CBS.
”Anda lihat Israel dan Anda lihat orang lain, dan mereka melakukannya dan mereka melakukannya dengan sukses. Dan Anda tahu, saya benci konsep profiling, tapi kita harus mulai menggunakan akal sehat,” ujarnya, seperti dikutip Russia Today, Senin (20/6/2016).
Donald Trump mengklaim, usulan larangan warga Muslim asing memasuki AS mulai banyak yang mendukung.”Banyak yang bilang saya benar untuk melakukannya,” ujarnya.
”Intinya adalah bahwa satu-satunya alasan pembunuh itu di Amerika, di tempat pertama adalah karena kita membiarkan keluarganya untuk datang ke sini," katanya, mengacu pada orang tua Omar Mateen, yang berimigrasi dari Afghanistan ke AS beberapa tahun silam.
Presiden Barack Obama telah mengkritik keras retorika anti-Muslim yang disuarakan Donald Trump. Menurut Obama, usulan Trump tidak membuat warga AS lebih aman.
”Kami sekarang memiliki proposal dari kandidat calon presiden AS dari Partai Republik untuk melarang semua Muslim dari berimigrasi ke Amerika," kata Obama.
”Bahasa tunggal yang tertuju pada imigran dan menunjukkan seluruh komunitas agama terlibat dalam kekerasan. Apakah pejabat Partai Republik sebenarnya setuju dengan ini?,” sindir Obama.
”Ini tidak akan membuat kita lebih aman, itu akan membuat kita kurang aman, bahan bakar ISIS ini adalah gagasan bahwa Amerika membenci Muslim,” ujar Obama.
(mas)