Kalahkan Trump, Sanders Siap Merapat ke Hillary
A
A
A
WASHINGTON - Bakal calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari partai Demokrat Bernie Sandera menyatakan siap untuk merapat ke kubu Hillary Clinton, jika dirinya kalah dalam konvensi partai bulan depan. Ini dilakukan Sanders demi menjamin Donald Trump tidak akan menang dalam pemilu AS.
Berbicara kepada para pendukungnya, Sanders mengatakan tujuan utama dirinya saat ini adalah untuk memastikan Trump kalah dalam pemilu AS pada bulan November mendatang. Oleh karena itu, dirinya rela untuk merapat ke kubu Hillary demi mencapai tujuannya.
"Tapi, mengalahkan Donald Trump tidak hanya satu-satunya tujuan kami. Kami harus melanjutkan upaya akar rumput kami untuk menciptakan Amerika yang kita tahu, Amerika yang kita ingingkan," ucap Sanders, seperti dilansir Al Arabiya pada Jumat (17/6).
Sanders dan Hillary sendiri dikabarkan sudah melakukan pertemuan di sebuah hotel di Washingtoh DC, kemarin. Namun, sayangnya pertemuan tersebut tertutup untuk media, dan keduanya enggan memberikan penjelasan mengenai hasil pertemuan tersebut.
Senator asal Vermont itu hanya mengatakan bahwa dia dan Hillary masih memiliki pandangan berbeda mengenai beberpa isu penting. "Tapi, di sisi lain kami juga sangat dekat di beberapa isu," ungkapnya.
Berbicara kepada para pendukungnya, Sanders mengatakan tujuan utama dirinya saat ini adalah untuk memastikan Trump kalah dalam pemilu AS pada bulan November mendatang. Oleh karena itu, dirinya rela untuk merapat ke kubu Hillary demi mencapai tujuannya.
"Tapi, mengalahkan Donald Trump tidak hanya satu-satunya tujuan kami. Kami harus melanjutkan upaya akar rumput kami untuk menciptakan Amerika yang kita tahu, Amerika yang kita ingingkan," ucap Sanders, seperti dilansir Al Arabiya pada Jumat (17/6).
Sanders dan Hillary sendiri dikabarkan sudah melakukan pertemuan di sebuah hotel di Washingtoh DC, kemarin. Namun, sayangnya pertemuan tersebut tertutup untuk media, dan keduanya enggan memberikan penjelasan mengenai hasil pertemuan tersebut.
Senator asal Vermont itu hanya mengatakan bahwa dia dan Hillary masih memiliki pandangan berbeda mengenai beberpa isu penting. "Tapi, di sisi lain kami juga sangat dekat di beberapa isu," ungkapnya.
(esn)