Gara-gara Memakan Manusia, 3 Singa di India Dikurung
A
A
A
DELHI - Tiga ekor singa yang telah memakan warga desa di India barat telah dikurung dan tidak akan dilepaskan kembali ke alam liar.
Keputusan itu disampaikan oleh petugas kehutanan setempat hari Kamis.
Tiga ekor singa—satu jantan dan dua betina—merupakan tiga di antara 17 singa yang ditangkap setelah menyeret anak berusia 14 tahun saat tidur di luar rumahnya di dekat tempat habitat singa di Hutan Nasional Gir, di negara bagian Gujarat, India.
Hutan itu merupakan tempat perlindungan terakhir di dunia untuk singa liar Asiatic. Anak itu tewas dimangsa ketiiga singa.
Anak 14 tahun itu merupakan orang ketiga yang tewas sejak April di daerah tersebut. Rentetan kejadian ini telah memicu protes warga dan anggota parlemen lokal. Mereka menuntut pemerintah untuk memburu singa jantan pemangsa manusia.
Kepala konservator Gujarat, A.P. Singh, mengatakan para pejabat urusan satwa liar telah mengidentifikasi tiga singa dengan menganalisis scat 17 singa. Dari identifikasi itu, mereka menemukan jenazah manusia korban ketiga.
Singh, seperti dikutip AP, Jumat (17/6/2016), mengatakan bahwa singa jantan telah menyerang dan membunuh manusia, sedangkan singa betina makan sisa-sisa tubuh manusia tersebut.
Singa jantan telah dipindahkan ke sebuah kandang di kebun binatang Junagadh, sedangkan dua singa betina akan dikurung di kandang di sebuah pusat penyelamatan.
Ke-14 singa lainnya akan dilepaskan kembali ke alam liar di Hutan Nasional Gir. Hutan ini telah menjadi tempat perlindungan yang penuh sesak karena melebihi kapasitasnya untuk 270 ekor singa.
Ada 500 ekor singa liar atau lebih di India kini telah bermigrasi ke taman satwa liar lainnya. Mereka kerap menetap di dekat sungai dan lahan pertanian sehingga kerap memicu konflik dengan penduduk desa terdekat.
Pada tahun 2013, Mahkamah Agung India memerintahkan pemerintah negara bagian Gujarat untuk memindahkan beberapa singa untuk negara-negara bagian lain untuk mencegah penduduk terlibat konflik dengan satwa itu. Namun, pemerintah Gujarat menolaknya karena tidak percaya negara bagian lainnya bisa melindungi singa.
Keputusan itu disampaikan oleh petugas kehutanan setempat hari Kamis.
Tiga ekor singa—satu jantan dan dua betina—merupakan tiga di antara 17 singa yang ditangkap setelah menyeret anak berusia 14 tahun saat tidur di luar rumahnya di dekat tempat habitat singa di Hutan Nasional Gir, di negara bagian Gujarat, India.
Hutan itu merupakan tempat perlindungan terakhir di dunia untuk singa liar Asiatic. Anak itu tewas dimangsa ketiiga singa.
Anak 14 tahun itu merupakan orang ketiga yang tewas sejak April di daerah tersebut. Rentetan kejadian ini telah memicu protes warga dan anggota parlemen lokal. Mereka menuntut pemerintah untuk memburu singa jantan pemangsa manusia.
Kepala konservator Gujarat, A.P. Singh, mengatakan para pejabat urusan satwa liar telah mengidentifikasi tiga singa dengan menganalisis scat 17 singa. Dari identifikasi itu, mereka menemukan jenazah manusia korban ketiga.
Singh, seperti dikutip AP, Jumat (17/6/2016), mengatakan bahwa singa jantan telah menyerang dan membunuh manusia, sedangkan singa betina makan sisa-sisa tubuh manusia tersebut.
Singa jantan telah dipindahkan ke sebuah kandang di kebun binatang Junagadh, sedangkan dua singa betina akan dikurung di kandang di sebuah pusat penyelamatan.
Ke-14 singa lainnya akan dilepaskan kembali ke alam liar di Hutan Nasional Gir. Hutan ini telah menjadi tempat perlindungan yang penuh sesak karena melebihi kapasitasnya untuk 270 ekor singa.
Ada 500 ekor singa liar atau lebih di India kini telah bermigrasi ke taman satwa liar lainnya. Mereka kerap menetap di dekat sungai dan lahan pertanian sehingga kerap memicu konflik dengan penduduk desa terdekat.
Pada tahun 2013, Mahkamah Agung India memerintahkan pemerintah negara bagian Gujarat untuk memindahkan beberapa singa untuk negara-negara bagian lain untuk mencegah penduduk terlibat konflik dengan satwa itu. Namun, pemerintah Gujarat menolaknya karena tidak percaya negara bagian lainnya bisa melindungi singa.
(mas)