Banyak Mahasiswi di China Utang ke Rentenir, Jaminan Foto Bugil
A
A
A
GUANGZHOU - Semakin banyak mahasiswi di China jadi target rentenir yang menuntut foto bugil sebagai jaminan untuk peminjaman uang.
Demikian laporan Southern Metropolis Daily, surat kabar China yang berbasis di Guangzhou.
”Foto-foto telanjang akan diumumkan jika peminjam gagal membayar utang mereka dengan bunga,” kata orang dalam di kelompok rentenir yang dikutip surat kabar itu.
Beberapa mahasiswi yang gagal membayar utang mereka dalam waktu yang telah ditentukan, sudah meminta bantuan polisi dengan didampingi oleh orang tua. Mereka minta bantuan polisi setelah diancam dengan kekerasan seksual atau foto tanpa busana mereka dipublikasikan secara online.
Salah satu mahasiswi, yang diidentifikasi sebagai Li Li—nama disamarkan untuk melindungi identitasnya—mengatakan bahwa rentenir meminta mahasiswi agar memberikan fotokopi kartu identitas, kartu mahasiswi, data keluarga dan foto tanpa busana sebelum mereka diberi pinjaman uang.
”Banyak mahasiswi telah meminjam uang dari kelompok rentenir dengan meninggalkan foto bugil mereka kepada kreditur,” kata Li.
”Tingkat bunga biasanya mencapai lebih dari 30 persen per tahun, dan mahasiswi dapat meminjam beberapa ratus hingga beberapa ribu yuan sesuai dengan bahan dan data yang mereka tawarkan,” lanjut Li, yang dilansir Rabu (15/6/2016).
Jumlah pinjaman sering bergantung pada tingkat pendidikan si peminjam. Li mengaku meminjam uang dari kelompok rentenir untuk memulai bisnis di bulan Februari. Sejak itu, dia diancam agar melunasi utangnya atau foto tanpa busananya akan dipublikasikan.
Zhang Xinnian, seorang pengacara dari Beijing, mengatakan menerbitkan foto tanpa busana orang lain adalah pelanggaran serius terhadap privasi pribadi yang bersangkutan.
Dia mendesak para korban rentenir untuk secara aktif mencari bantuan polisi atau pergi ke pengadilan untuk melindungi kepentingan hukum mereka.
Demikian laporan Southern Metropolis Daily, surat kabar China yang berbasis di Guangzhou.
”Foto-foto telanjang akan diumumkan jika peminjam gagal membayar utang mereka dengan bunga,” kata orang dalam di kelompok rentenir yang dikutip surat kabar itu.
Beberapa mahasiswi yang gagal membayar utang mereka dalam waktu yang telah ditentukan, sudah meminta bantuan polisi dengan didampingi oleh orang tua. Mereka minta bantuan polisi setelah diancam dengan kekerasan seksual atau foto tanpa busana mereka dipublikasikan secara online.
Salah satu mahasiswi, yang diidentifikasi sebagai Li Li—nama disamarkan untuk melindungi identitasnya—mengatakan bahwa rentenir meminta mahasiswi agar memberikan fotokopi kartu identitas, kartu mahasiswi, data keluarga dan foto tanpa busana sebelum mereka diberi pinjaman uang.
”Banyak mahasiswi telah meminjam uang dari kelompok rentenir dengan meninggalkan foto bugil mereka kepada kreditur,” kata Li.
”Tingkat bunga biasanya mencapai lebih dari 30 persen per tahun, dan mahasiswi dapat meminjam beberapa ratus hingga beberapa ribu yuan sesuai dengan bahan dan data yang mereka tawarkan,” lanjut Li, yang dilansir Rabu (15/6/2016).
Jumlah pinjaman sering bergantung pada tingkat pendidikan si peminjam. Li mengaku meminjam uang dari kelompok rentenir untuk memulai bisnis di bulan Februari. Sejak itu, dia diancam agar melunasi utangnya atau foto tanpa busananya akan dipublikasikan.
Zhang Xinnian, seorang pengacara dari Beijing, mengatakan menerbitkan foto tanpa busana orang lain adalah pelanggaran serius terhadap privasi pribadi yang bersangkutan.
Dia mendesak para korban rentenir untuk secara aktif mencari bantuan polisi atau pergi ke pengadilan untuk melindungi kepentingan hukum mereka.
(mas)