FBI: Omar Mateen Adalah Simpatisan ISIS dan Al-Qaeda
A
A
A
WASHINGTON - Direktur FBI James Comey menuturkan, pelaku pembantaian Orlando, Omar Mateen merupakan simpatisan sejumlah kelompok teror internasional. Mateen sejauh ini diketahui telah menyatakan dukungannya pada ISIS dan juga al-Qaeda.
"Tersangka, yang diidentifikasi sebagai Omar Mateen, tidak hanya menyatakan janji setia kepada ISIS, tetapi juga menyatakan solidaritas dengan saudara-saudara Tsarnaev yang melakukan pengeboman marathon di Boston dan seorang pembom bunuh diri yang meninggal atas nama al-Nusra, kelompok yang bertentangan dengan ISIS," kata Comey.
"Mateen memiliki tanda-tanda yang kuat dari radikalisasi dalam beberapa tahun terakhir juga menyatakan dukungan untuk al-Qaeda dan Hizbullah," sambungnya, seperti dilansir Al Jazeera pada Selasa (14/6).
Namun, Comey menuturkan sikap Mateen ini sejatinya sedikit membingungkan. Pasalnya, kelompok-kelompok yang dia dukung saling bersitegang, al-Nusra dan ISIS saling bertarung di Suriah, begitu pula dengan Hizbullah.
Sebelumnya, Kepala FBI Orlando, Ron Hopper mengatakan sejak 2013 Mateen kerap diperiksa oleh FBI karena beberapa alasan. Hopper mengatakan, pihaknya pertama kali memeriksa Mateen pada pertengahan 2013 lalu. Kala itu Mateen diperiksa karena membuat sebuah komentar inflamasi kepada teman kerjanya, yang diduga memiliki hubungan dengan kelompok teror
Pada tahun 2014, lanjut Hooer, pihak berwenang kembali menginterogasi Mateen karena diduga memiliki hubungan dengan seorang bomber asal Amerika, Moner Mohammad Abusalha, yang muncul dalam sebuah video yang dirilis oleh al-Nusra.
"FBI kemudian melihat bahwa kontak Mateen dengan Abusalha sangat minim dan bukan merupakan hubungan substantif atau ancaman pada waktu itu. Karena temuan-temuan tidak meyakinkan, penyelidikan atas Mateen akhirnya ditutup," kata Hopper.
"Tersangka, yang diidentifikasi sebagai Omar Mateen, tidak hanya menyatakan janji setia kepada ISIS, tetapi juga menyatakan solidaritas dengan saudara-saudara Tsarnaev yang melakukan pengeboman marathon di Boston dan seorang pembom bunuh diri yang meninggal atas nama al-Nusra, kelompok yang bertentangan dengan ISIS," kata Comey.
"Mateen memiliki tanda-tanda yang kuat dari radikalisasi dalam beberapa tahun terakhir juga menyatakan dukungan untuk al-Qaeda dan Hizbullah," sambungnya, seperti dilansir Al Jazeera pada Selasa (14/6).
Namun, Comey menuturkan sikap Mateen ini sejatinya sedikit membingungkan. Pasalnya, kelompok-kelompok yang dia dukung saling bersitegang, al-Nusra dan ISIS saling bertarung di Suriah, begitu pula dengan Hizbullah.
Sebelumnya, Kepala FBI Orlando, Ron Hopper mengatakan sejak 2013 Mateen kerap diperiksa oleh FBI karena beberapa alasan. Hopper mengatakan, pihaknya pertama kali memeriksa Mateen pada pertengahan 2013 lalu. Kala itu Mateen diperiksa karena membuat sebuah komentar inflamasi kepada teman kerjanya, yang diduga memiliki hubungan dengan kelompok teror
Pada tahun 2014, lanjut Hooer, pihak berwenang kembali menginterogasi Mateen karena diduga memiliki hubungan dengan seorang bomber asal Amerika, Moner Mohammad Abusalha, yang muncul dalam sebuah video yang dirilis oleh al-Nusra.
"FBI kemudian melihat bahwa kontak Mateen dengan Abusalha sangat minim dan bukan merupakan hubungan substantif atau ancaman pada waktu itu. Karena temuan-temuan tidak meyakinkan, penyelidikan atas Mateen akhirnya ditutup," kata Hopper.
(esn)