SMS Korban Pembantaian di Orlando: Dia Datang, Saya Akan Mati
A
A
A
ORLANDO - Mina Justice, ibu dari salah satu korban pembantaian di klub malam gay Pulse di Orlando, Amerika Serikat (AS) menunjukkan pesan singkat (SMS) memilukan dari putranya, Eddie Justice, pada saat penembakan massal terjadi hari Minggu pukul 02.00.
Penembakan massal di Orlando menewaskan 50 orang termasuk pelakunya; Omar Mateen, 29, pria AS keturunan Afghanistan. Selain itu, 53 orang lainnya.
Eddie, 30, mengirim SMS kepada ibunya, untuk disampaikan kepada otoritas keamanan bahwa pelaku mulai menembak.
”Mommy saya mencintaimu. Di klub, mereka menembak,” bunyi SMS Eddie. Dia mengatakan dia dan beberapa orang lainnya sedang menuju ke toilet perempuan sebagai upaya untuk melarikan diri dari pembantaian Omar Mateen. Tapi, Omar Mateen justru mendatangi mereka.
”Hubungi mereka (aparat) momm. Sekarang. Saya ada di kamar mandi. Dia datang. Saya akan mati,” lanjut SMS Eddie.”Dia memiliki kami, dan dia di sini bersama kami,” sambung SMS Eddie.
“Itu adalah percakapan terakhir,” kata Mina, seperti dikutip IB Times, Senin (13/6/2016).
Mina mengatakan kepada WOFL bahwa anaknya sejak awal sudah menghubunginya. Menurutnya, anaknya sudah menjelaskan adanya teror di klub malam tersebut.
“Saya pikir semua dari mereka di kamar mandi. Saya bisa mendengar banyak orang menangis," katanya.
Mina melanjutkan, Eddie menutup telepon saat pria bersenjata itu mendekati mereka. ”(Eddie) mengatakan; ‘Dia memiliki kami dan dia fix membunuh kami’,” katanya.
Saksi mata, Javer Antonetti, 53, yang berada di belakang klub malam Pulse mendengar suara tembakan.”Ada begitu banyak (tembakan), setidaknya 40. Saya melihat dua orang dan itu konstan, seperti pow, pow, pow ,” katanya.
Penembakan massal di Orlando menewaskan 50 orang termasuk pelakunya; Omar Mateen, 29, pria AS keturunan Afghanistan. Selain itu, 53 orang lainnya.
Eddie, 30, mengirim SMS kepada ibunya, untuk disampaikan kepada otoritas keamanan bahwa pelaku mulai menembak.
”Mommy saya mencintaimu. Di klub, mereka menembak,” bunyi SMS Eddie. Dia mengatakan dia dan beberapa orang lainnya sedang menuju ke toilet perempuan sebagai upaya untuk melarikan diri dari pembantaian Omar Mateen. Tapi, Omar Mateen justru mendatangi mereka.
”Hubungi mereka (aparat) momm. Sekarang. Saya ada di kamar mandi. Dia datang. Saya akan mati,” lanjut SMS Eddie.”Dia memiliki kami, dan dia di sini bersama kami,” sambung SMS Eddie.
“Itu adalah percakapan terakhir,” kata Mina, seperti dikutip IB Times, Senin (13/6/2016).
Mina mengatakan kepada WOFL bahwa anaknya sejak awal sudah menghubunginya. Menurutnya, anaknya sudah menjelaskan adanya teror di klub malam tersebut.
“Saya pikir semua dari mereka di kamar mandi. Saya bisa mendengar banyak orang menangis," katanya.
Mina melanjutkan, Eddie menutup telepon saat pria bersenjata itu mendekati mereka. ”(Eddie) mengatakan; ‘Dia memiliki kami dan dia fix membunuh kami’,” katanya.
Saksi mata, Javer Antonetti, 53, yang berada di belakang klub malam Pulse mendengar suara tembakan.”Ada begitu banyak (tembakan), setidaknya 40. Saya melihat dua orang dan itu konstan, seperti pow, pow, pow ,” katanya.
(mas)