Sanders Sebut Hillary Tak Becus Terapkan Kebijakan Luar Negeri
A
A
A
WASHINGTON - Bakal calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari partai Demokrat, Bernie Sanders melemparkan serangan terbaru terhadap saingannya, Hillary Clinton. Dirinya menyebut Clinton tak becus dalam menentukan kebijakan luar negeri.
Pernyataan Sanders itu didasari dari kebijakan-kebijakan yang diambil Hillary selama menjabat sebagai Menteri Luar Negeri AS pada periode 2009 hingga 2013 lalu. Selain itu, menurut Sanders, Hillary adalah salah satu pihak yang sangat mendukung invasi ke Irak pada tahun 2003, yang disebut sebagai salah satu kesalahan terbesar yang pernah dibuat AS.
"Ketika berbicara mengenai kebijakan luar negeri, kita tidak bisa melupakan bahwa Sekretaris Clinton memilih untuk menyetujui adanya perang di Irak, yang merupakan blunder terburuk kebijakan luar negeri dalam sejarah modern Amerika," kata Sanders, seperti dilansir Sputnik pada Jumat (3/6).
Sanders juga mengkritik Hillary karena menjadi pendukung kuat perubahan rezim, seperti di Libya, tanpa memikirkan konsekuensinya. Kebijakan AS untuk terlibat dalam penggulingan Muammar Gaddafi terjadi pada saat Hillary menjabat sebagai Menlu AS.
Pada tahun 2011, AS dan sekutunya mendukung kelompok ekstrimis yang menewaskan pemimpin Muammar Gaddafi dan menggulingkan pemerintahnya. Libya sejak itu telah dilanda oleh ketidakstabilan dan mulai ditumubuhi oleh kelompok teroris, termasuk di dalamnya ISIS.
Sanders dan Hillary sendiri akan kembali bersaing di di pemilihan di California pada tanggal 7 Juni mendatang. California adalah salah satu negara bagian terbesar di AS, dan siapapun yang menang di California akan mendapatkan keuntungan besar jelang konvensi partai yang akan digelar bulan depan.
Pernyataan Sanders itu didasari dari kebijakan-kebijakan yang diambil Hillary selama menjabat sebagai Menteri Luar Negeri AS pada periode 2009 hingga 2013 lalu. Selain itu, menurut Sanders, Hillary adalah salah satu pihak yang sangat mendukung invasi ke Irak pada tahun 2003, yang disebut sebagai salah satu kesalahan terbesar yang pernah dibuat AS.
"Ketika berbicara mengenai kebijakan luar negeri, kita tidak bisa melupakan bahwa Sekretaris Clinton memilih untuk menyetujui adanya perang di Irak, yang merupakan blunder terburuk kebijakan luar negeri dalam sejarah modern Amerika," kata Sanders, seperti dilansir Sputnik pada Jumat (3/6).
Sanders juga mengkritik Hillary karena menjadi pendukung kuat perubahan rezim, seperti di Libya, tanpa memikirkan konsekuensinya. Kebijakan AS untuk terlibat dalam penggulingan Muammar Gaddafi terjadi pada saat Hillary menjabat sebagai Menlu AS.
Pada tahun 2011, AS dan sekutunya mendukung kelompok ekstrimis yang menewaskan pemimpin Muammar Gaddafi dan menggulingkan pemerintahnya. Libya sejak itu telah dilanda oleh ketidakstabilan dan mulai ditumubuhi oleh kelompok teroris, termasuk di dalamnya ISIS.
Sanders dan Hillary sendiri akan kembali bersaing di di pemilihan di California pada tanggal 7 Juni mendatang. California adalah salah satu negara bagian terbesar di AS, dan siapapun yang menang di California akan mendapatkan keuntungan besar jelang konvensi partai yang akan digelar bulan depan.
(esn)