Iran Salahkan Israel Atas Buruknya Standar Kesehatan di Palestina
A
A
A
JENEWA - Menteri Kesehatan Iran, Seyed Hassan Qazizadeh Hashemi menyalahkan Israel atas buruknya tingkat kesehatan dan kebersihan di wilayah Palestina, khususnya wilayah Palestina yang berada di bawah pendudukan Israel.
Hashemi yang berbicara saat pertemuan Majelis Kesehatan Dunia ke-69 di Swiss mengatakan, kebijakan yang diambil Israel di wilayah pendudukan telah menyebabkan krisis kesehatan dan kebersihan di wilayah bersangkutan.
"Kondisi medis dan kesehatan di wilayah Palestina yang diduduki, khususnya al-Quds, serta Dataran Tinggi Golan yang memburuk, merupakan hasil dari tindakan berbahaya rezim Zionis," kata Hashemi, seperti dilansir Fars News pada Selasa (24/5).
Di kesempatan yang sama, dirinya juga turut menggarisbawahi, Gerakan Non-Blok (GNB) turut prihatin tentang kondisi kesehatan di wilayah Palestina dan Dataran Tinggi Golan. Ia menyebut Israel telah lalai dalam menanggulangi masalah kesehatan di wilayah yang mereka duduki.
Berdasarkan data pada tahun 2014, hanya tersedia satu dokter untuk setiap 1.000 orang di wilayah Gaza, dan dua dokter untuk wilayah Ramallah. Untuk perawat, untuk setiap 1.000 orang hanya tersedia tiga orang di Ramallah, dan lima orang di Gaza.
Hashemi yang berbicara saat pertemuan Majelis Kesehatan Dunia ke-69 di Swiss mengatakan, kebijakan yang diambil Israel di wilayah pendudukan telah menyebabkan krisis kesehatan dan kebersihan di wilayah bersangkutan.
"Kondisi medis dan kesehatan di wilayah Palestina yang diduduki, khususnya al-Quds, serta Dataran Tinggi Golan yang memburuk, merupakan hasil dari tindakan berbahaya rezim Zionis," kata Hashemi, seperti dilansir Fars News pada Selasa (24/5).
Di kesempatan yang sama, dirinya juga turut menggarisbawahi, Gerakan Non-Blok (GNB) turut prihatin tentang kondisi kesehatan di wilayah Palestina dan Dataran Tinggi Golan. Ia menyebut Israel telah lalai dalam menanggulangi masalah kesehatan di wilayah yang mereka duduki.
Berdasarkan data pada tahun 2014, hanya tersedia satu dokter untuk setiap 1.000 orang di wilayah Gaza, dan dua dokter untuk wilayah Ramallah. Untuk perawat, untuk setiap 1.000 orang hanya tersedia tiga orang di Ramallah, dan lima orang di Gaza.
(esn)