Orang Terkaya Kedua di Rusia Hendak Wariskan Rp194,2 T untuk Amal
A
A
A
MOSKOW - Orang terkaya nomor dua di Rusia, Mikhail Fridman, ingin mewariskan kekayaannya senilai USD14,2 miliar atau sekitar 194,2 triliun untuk amal.
Miliarder berusia 52 tahun ini sejatinya memiliki empat anak. Namun, warisan sebesar itu tidak ingin dia berikan kepada anak-anaknya.
Fridman merupakan pebisnis Yahudi kelahiran Ukraina. Dia memiliki sebagian dari saham Alfa Group, yang meliputi bank swasta Rusia; Alfa Bank, serta X5 Retail Group, yang memiliki rantai supermarket di Rusia. Dia juga memiliki A1 TV Channel dan kelompok investasi LetterOne yang memiliki serangkaian ladang minyak.
Fridman mengatakan dalam forum Forbes Club in Lviv, Ukraina, bahwa bahwa dia tidak ingin anak-anaknya bekerja pada sektor bisnis yang dia rintis. Dia akan lebih suka jika anak-anaknya menciptakan sesuatu pada diri mereka sendiri.
Menurutnya, meninggalkan sejumlah besar uang kepada anak-anaknya yang kini berusia antara 10 dan 22 tahun, bisa merusak kehidupan mereka.
”Saya bukan penggemar besar dari pernyataan publik seperti ini, tapi saya dapat mengatakan bahwa saya akan mentransfer semua uang saya untuk amal,” katanya.
“Saya tidak berencana untuk mentransfer uang ke anak-anak saya,” katanya lagi saat menanggapi pertanyaan dari penonton, sebagaimana dikutip dari IB Times, Selasa (24/5/2016).
Dia juga percaya bahwa memiliki jumlah uang yang besar bisa membuat dirinya menjadi target untuk orang ”jahat”.
Miliarder, yang terlibat dalam investasi layanan transportasi Uber senilai USD200 juta pada tahun ini, mengatakan bahwa mitra bisnisnya juga telah membuat keputusan yang sama.
Fridman, telah bergabung dengan Stan Polovets dan sesama miliarder Yahudi Rusia; Alexander Knaster, Pyotr Aven, dan German Khan, untuk mendirikan Genesis Filantropi Grup yang berbasis di New York. Tujuannya, untuk mengembangkan identitas Yahudi di antara orang-orang Yahudi berbahasa Rusia di seluruh dunia.
Fridman mendirikan Alfa Group pada tahun 1989, dengan dua orang teman kuliahnya; German Khan dan Alexei Kuzmichev. Trio miliarder ini membeli Tyumen Oil dari negara Rusia pada akhir 1990-an.
Miliarder berusia 52 tahun ini sejatinya memiliki empat anak. Namun, warisan sebesar itu tidak ingin dia berikan kepada anak-anaknya.
Fridman merupakan pebisnis Yahudi kelahiran Ukraina. Dia memiliki sebagian dari saham Alfa Group, yang meliputi bank swasta Rusia; Alfa Bank, serta X5 Retail Group, yang memiliki rantai supermarket di Rusia. Dia juga memiliki A1 TV Channel dan kelompok investasi LetterOne yang memiliki serangkaian ladang minyak.
Fridman mengatakan dalam forum Forbes Club in Lviv, Ukraina, bahwa bahwa dia tidak ingin anak-anaknya bekerja pada sektor bisnis yang dia rintis. Dia akan lebih suka jika anak-anaknya menciptakan sesuatu pada diri mereka sendiri.
Menurutnya, meninggalkan sejumlah besar uang kepada anak-anaknya yang kini berusia antara 10 dan 22 tahun, bisa merusak kehidupan mereka.
”Saya bukan penggemar besar dari pernyataan publik seperti ini, tapi saya dapat mengatakan bahwa saya akan mentransfer semua uang saya untuk amal,” katanya.
“Saya tidak berencana untuk mentransfer uang ke anak-anak saya,” katanya lagi saat menanggapi pertanyaan dari penonton, sebagaimana dikutip dari IB Times, Selasa (24/5/2016).
Dia juga percaya bahwa memiliki jumlah uang yang besar bisa membuat dirinya menjadi target untuk orang ”jahat”.
Miliarder, yang terlibat dalam investasi layanan transportasi Uber senilai USD200 juta pada tahun ini, mengatakan bahwa mitra bisnisnya juga telah membuat keputusan yang sama.
Fridman, telah bergabung dengan Stan Polovets dan sesama miliarder Yahudi Rusia; Alexander Knaster, Pyotr Aven, dan German Khan, untuk mendirikan Genesis Filantropi Grup yang berbasis di New York. Tujuannya, untuk mengembangkan identitas Yahudi di antara orang-orang Yahudi berbahasa Rusia di seluruh dunia.
Fridman mendirikan Alfa Group pada tahun 1989, dengan dua orang teman kuliahnya; German Khan dan Alexei Kuzmichev. Trio miliarder ini membeli Tyumen Oil dari negara Rusia pada akhir 1990-an.
(mas)