Afghanistan dan Sekutu Taliban Tandatangani Draft Perjanjian Damai
A
A
A
KABUL - Pemerintah Afghanistan dan kelompok sekutu Taliban, Hezb-e-Islami, menandatangani rancangan perjanjian. Diharapkan, langkah ini akan berujung pada penandatanganan perjanjian perdamaian penuh dengan salah satu petinggi kelompok pemberontak, Gulbuddin Hekmatyar.
Wakil dari utusan pemerintah Afghanistan, Mohammad Khan mengatakan, draft kesepakatan ini merupakan langkah positif. Meski begitu masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai kesepakatan akhir.
"Kami optimis tentang kesepakatan ini dan kami sangat mendukungnya. (Namun) ini bukan berarti telah selesai," katanya sebelum penandatanganan kesepakatan seperti disadur dari Reuters, Rabu (18/5/2016).
Menurut ketentuan draft, anggota Hezb-e-Islami akan ditawarkan amnesti. Kesepakatan ini mirip dengan yang ditawarkan pada tahun 2007. Poin lain adalah pembebasan tahanan dan pemerintah akan berusaha untuk menghapus kelompok itu dari daftar hitam PBB.
Selanjutanya, Hezb-e-Islami tidak akan bergabung dengan dalam pemerintahan, tapi akan diakui sebagai partai politik dan terlibat dalam setiap keputusan politik penting.
Kesepakatan ini muncul setelah pejabat dari Pakistan, Amerika Serikat, China, dan Afghanistan melakukan pertemuan di Pakistan. Pertemuan ini bertujuan untuk meletakkan dasar pembicaraan damai dengan Taliban, yang menolak bergabung dalam pembicaraan tersebut.
Wakil dari utusan pemerintah Afghanistan, Mohammad Khan mengatakan, draft kesepakatan ini merupakan langkah positif. Meski begitu masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai kesepakatan akhir.
"Kami optimis tentang kesepakatan ini dan kami sangat mendukungnya. (Namun) ini bukan berarti telah selesai," katanya sebelum penandatanganan kesepakatan seperti disadur dari Reuters, Rabu (18/5/2016).
Menurut ketentuan draft, anggota Hezb-e-Islami akan ditawarkan amnesti. Kesepakatan ini mirip dengan yang ditawarkan pada tahun 2007. Poin lain adalah pembebasan tahanan dan pemerintah akan berusaha untuk menghapus kelompok itu dari daftar hitam PBB.
Selanjutanya, Hezb-e-Islami tidak akan bergabung dengan dalam pemerintahan, tapi akan diakui sebagai partai politik dan terlibat dalam setiap keputusan politik penting.
Kesepakatan ini muncul setelah pejabat dari Pakistan, Amerika Serikat, China, dan Afghanistan melakukan pertemuan di Pakistan. Pertemuan ini bertujuan untuk meletakkan dasar pembicaraan damai dengan Taliban, yang menolak bergabung dalam pembicaraan tersebut.
(ian)