Presiden Bolivia Kutuk Pemakzulan Presiden Brasil
A
A
A
LA PAZ - Sikap simpatik dan dukungan kepada Presiden Brazil, Dilma Rousseff, ditunjukkan Presiden Bolivia Evo Morales. Morales mengutuk pemakzulan Rousseff dan menyebutnya sebagai kudeta.
Rousseff telah menghadapi gelombang ketidakpuasan publik selama lebih dari setahun di tengah perjuangan negara menghadapi krisis ekonomi dan skandal korupsi besar di Petrobras.
"Kami merasakan kemarahan yang sama dengan Anda dan orang-orang Anda [merasa] dihadapkan dengan kudeta kongres dan peradilan. Orang-orang yang rendah hati mengutuk serangan terhadap demokrasi dan stabilitas ekonomi di Brazil dan daerah," kata Morales di akun Twitter-nya, yang dilansir dari Sputnik, Jumat (13/6/2016).
Lewat mekanisme voting, majelis tinggi parlemen Brazil setuju untuk memulai proses pemakzulan terhadap Rousseff. Rousseff dituduh telah menyembunyikan defisit anggaran negara menjelang pemilihan ulang 2014. Rousseff pun menolak hal tersebut dan menyebut impeachment sebagai "kudeta."
Presiden wanita pertama Brazil berusia 68 tahun itu pun ditangguhkan dari jabatannya selama 180 hari sambil menunggu persidangan. Untuk sementara, Wakil Presiden Michel Temer akan menjabat presiden selama periode itu.
Rousseff telah menghadapi gelombang ketidakpuasan publik selama lebih dari setahun di tengah perjuangan negara menghadapi krisis ekonomi dan skandal korupsi besar di Petrobras.
"Kami merasakan kemarahan yang sama dengan Anda dan orang-orang Anda [merasa] dihadapkan dengan kudeta kongres dan peradilan. Orang-orang yang rendah hati mengutuk serangan terhadap demokrasi dan stabilitas ekonomi di Brazil dan daerah," kata Morales di akun Twitter-nya, yang dilansir dari Sputnik, Jumat (13/6/2016).
Lewat mekanisme voting, majelis tinggi parlemen Brazil setuju untuk memulai proses pemakzulan terhadap Rousseff. Rousseff dituduh telah menyembunyikan defisit anggaran negara menjelang pemilihan ulang 2014. Rousseff pun menolak hal tersebut dan menyebut impeachment sebagai "kudeta."
Presiden wanita pertama Brazil berusia 68 tahun itu pun ditangguhkan dari jabatannya selama 180 hari sambil menunggu persidangan. Untuk sementara, Wakil Presiden Michel Temer akan menjabat presiden selama periode itu.
(ian)