Eks Pelayan Donald Trump Minta Presiden Obama Dibunuh
A
A
A
WASHINGTON - Mantan kepala pelayan kandidat calon presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bernama Anthony Senecal membuat heboh setelah mem-posting status di Facebook yang meminta agar Presiden Barack Obama dibunuh.
Senecal, 84, yang pernah bekerja untuk Trump selama 17 tahun menyebut Obama sebagai “pengkhianat” asal Kenya. Dalam posting-an di Facebook hari Rabu, dia menyerukan agar Obama digantung.
“Obama seharusnya diambil dengan tembakan militer dan (dia) sebagai agen musuh dalam masa jabatan pertamanya,” bunyi status Facebook Senecal yang dikutip Mother Jones.
Senecal saat dihubungi CNN, hari Kamis, menegaskan bahwa memang dia yang menulis posting-an di Facebook itu.”Saya pikir saya mengatakan (agar) digantung,” ujarnya.
”Bagaimanapun, saya tidak peduli. Gantung, tembak. Saya lebih suka dia digantung di serambi Gedung Putih, atau seperti yang saya sebut itu; masjid putih,” lanjut Senecal dalam sebuah wawancara telepon.
”Apakah itu terdengar seperti saya sudah gila? Karena saya tidak,” katanya yang meyakinkan bahwa dia masih waras.”Saya hanya muak dengan dia (Obama).”
Senecal juga menulis di Facebook bahwa Obama seorang Muslim yang jadi ancaman bagi AS. Dia menegaskan, seruan iu merupakan ide dirinya. ”Tidak ada hubungannya dengan Trump,” katanya.
Sementara itu, pihak Donald Trump juga membantah terkait seruan pembunuhan mengerikan yang dilontarkan Senecal.
”Tony Senecal belum bekerja di Mar-a-Lago selama bertahun-tahun, namun demikian kita benar-benar dan benar-benar mengingkari pernyataan mengerikan dibuat oleh dia mengenai Presiden (Obama)," kata juru bicara kampanye Hope Hicks.
Adanya ancaman terhadap Presiden Obama, pihak Secret Service langsung melakukan penyelidikan.
“Secret Service AS menyadari hal ini dan akan melakukan penyelidikan yang tepat,” tulis juru bicara agen Secret Service; Robert Hoback dalam sebuah pernyataan.
Senecal, 84, yang pernah bekerja untuk Trump selama 17 tahun menyebut Obama sebagai “pengkhianat” asal Kenya. Dalam posting-an di Facebook hari Rabu, dia menyerukan agar Obama digantung.
“Obama seharusnya diambil dengan tembakan militer dan (dia) sebagai agen musuh dalam masa jabatan pertamanya,” bunyi status Facebook Senecal yang dikutip Mother Jones.
Senecal saat dihubungi CNN, hari Kamis, menegaskan bahwa memang dia yang menulis posting-an di Facebook itu.”Saya pikir saya mengatakan (agar) digantung,” ujarnya.
”Bagaimanapun, saya tidak peduli. Gantung, tembak. Saya lebih suka dia digantung di serambi Gedung Putih, atau seperti yang saya sebut itu; masjid putih,” lanjut Senecal dalam sebuah wawancara telepon.
”Apakah itu terdengar seperti saya sudah gila? Karena saya tidak,” katanya yang meyakinkan bahwa dia masih waras.”Saya hanya muak dengan dia (Obama).”
Senecal juga menulis di Facebook bahwa Obama seorang Muslim yang jadi ancaman bagi AS. Dia menegaskan, seruan iu merupakan ide dirinya. ”Tidak ada hubungannya dengan Trump,” katanya.
Sementara itu, pihak Donald Trump juga membantah terkait seruan pembunuhan mengerikan yang dilontarkan Senecal.
”Tony Senecal belum bekerja di Mar-a-Lago selama bertahun-tahun, namun demikian kita benar-benar dan benar-benar mengingkari pernyataan mengerikan dibuat oleh dia mengenai Presiden (Obama)," kata juru bicara kampanye Hope Hicks.
Adanya ancaman terhadap Presiden Obama, pihak Secret Service langsung melakukan penyelidikan.
“Secret Service AS menyadari hal ini dan akan melakukan penyelidikan yang tepat,” tulis juru bicara agen Secret Service; Robert Hoback dalam sebuah pernyataan.
(mas)