Parlemen Irak Sebut Turki Masih Terapkan Kebijakan Genosida
A
A
A
YEREVAN - Ketua komite hubungan luar negeri Parlemen Irak Hassan Hamdan menuturkan, Turki sampai saat ini masih menerapkan kebijakan genosida mereka. Bedanya, kali ini Turki menerapkannya di kawasan Timur Tengah.
Berbicara saat melakukan pertemuan wakil Presiden Majelis Nasional Armenia, Eduard Sharmazanov di Yerevan, Hamdan mengatakan Irak selalu memberikan dukungan moril kepada Armenia atas apa yang terjadi terhadap mereka 100 tahun lalu. Dimana, kala itu etnis Armenia dibantai oleh kekaisaran Otoman Turki.
"Kami memberikan dukungan kepada Armenia atas tragedi genosida yang terjadi 100 tahun lalu, dan saat ini kebijakan genosida tersebut dilakukan di Timur Tengah," kata Hamdan, seperti dilansir News.am pada Senin (25/4).
Dalam pertemuan tersebut, keduanya juga membahas konflik yang saat ini terjadi di Timur Tengah. Sharmazanov dengan tegas menyebut bahwa ISIS sama sekali tidak berhubungan dengan Islam.
Sharmazanov, di kesempatan yang sama turut menyinggung konflik yang terjadi di Nagorno-Kabarakh yang melibatkan negarnya dengan Azerbaijan. Menurutnya, ada sejumlah negara yang tengah mengipasi konflik ini, dengan menjadikannya konflik agama, bukan lagi soal perebutan wilayah.
"Ada sejumlah negara di kawasan Timur Tengah yang mencoba mengangkat konflik ini menjadi konflik agama," ucap Sharmazanov.
Berbicara saat melakukan pertemuan wakil Presiden Majelis Nasional Armenia, Eduard Sharmazanov di Yerevan, Hamdan mengatakan Irak selalu memberikan dukungan moril kepada Armenia atas apa yang terjadi terhadap mereka 100 tahun lalu. Dimana, kala itu etnis Armenia dibantai oleh kekaisaran Otoman Turki.
"Kami memberikan dukungan kepada Armenia atas tragedi genosida yang terjadi 100 tahun lalu, dan saat ini kebijakan genosida tersebut dilakukan di Timur Tengah," kata Hamdan, seperti dilansir News.am pada Senin (25/4).
Dalam pertemuan tersebut, keduanya juga membahas konflik yang saat ini terjadi di Timur Tengah. Sharmazanov dengan tegas menyebut bahwa ISIS sama sekali tidak berhubungan dengan Islam.
Sharmazanov, di kesempatan yang sama turut menyinggung konflik yang terjadi di Nagorno-Kabarakh yang melibatkan negarnya dengan Azerbaijan. Menurutnya, ada sejumlah negara yang tengah mengipasi konflik ini, dengan menjadikannya konflik agama, bukan lagi soal perebutan wilayah.
"Ada sejumlah negara di kawasan Timur Tengah yang mencoba mengangkat konflik ini menjadi konflik agama," ucap Sharmazanov.
(esn)