Iran: Pengiriman Sistem Pertahanan S-300 Berlanjut
A
A
A
TEHERAN - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Hussein Jaber Ansari mengatakan, pengiriman sistem pertahanan udara S-300 oleh Rusia ke Iran akan terus berlanjut. Menurut Ansari, hal ini sesuai dengan kontrak yang disepakati kedua negara.
"Kesepakatan pengiriman S-300 sedang dilaksanakan. Kami berharap bahwa pelaksanaannya akan dilakukan sesuai dengan kesepakatan yang ada," kata Ansari dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Alalam pada Senin (25/4).
Proses pengiriman sistem pertahan udara S-300 sendiri memang dikabarkan akan dilakukan sebanyak tiga kali. Dimana pengiriman tahap pertama akan dilakukan pada awall tahun dan pengiriman tahap akhir akan dilakukan paling lambat pada akhir tahun.
Pengiriman tahap pertama salah satu sistem tercanggih di dunia inipun sejatinya sudah dilakukan pada bulan lalu. Iran bahkan sudah memamerkan S-300 dalam parade perayaan hari militer mereka.
Iran setidaknya membeli lima S-300 dengan nilai kontrak mencapai USD 900 juta dengan Rusia. Pembelian sistem pertahanan ini membuat dua rival Iran, yakni Israel dan Arab Saudi ketar-ketir.
Kedua negara tersebut menilai pembelian S-300 akan meningkatkan ketegangan di kawasan Timur Tengah, dan akan membuat situasi di kawasan semakin tidak stabil.
"Kesepakatan pengiriman S-300 sedang dilaksanakan. Kami berharap bahwa pelaksanaannya akan dilakukan sesuai dengan kesepakatan yang ada," kata Ansari dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Alalam pada Senin (25/4).
Proses pengiriman sistem pertahan udara S-300 sendiri memang dikabarkan akan dilakukan sebanyak tiga kali. Dimana pengiriman tahap pertama akan dilakukan pada awall tahun dan pengiriman tahap akhir akan dilakukan paling lambat pada akhir tahun.
Pengiriman tahap pertama salah satu sistem tercanggih di dunia inipun sejatinya sudah dilakukan pada bulan lalu. Iran bahkan sudah memamerkan S-300 dalam parade perayaan hari militer mereka.
Iran setidaknya membeli lima S-300 dengan nilai kontrak mencapai USD 900 juta dengan Rusia. Pembelian sistem pertahanan ini membuat dua rival Iran, yakni Israel dan Arab Saudi ketar-ketir.
Kedua negara tersebut menilai pembelian S-300 akan meningkatkan ketegangan di kawasan Timur Tengah, dan akan membuat situasi di kawasan semakin tidak stabil.
(esn)