Pyongyang Uji Rudal, AS Batasi Perjalanan Menteri Korut
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) membatasi perjalanan Menteri Luar Negeri Korea Utara (Korut), Ri Su-yong, yang tengah melakukan misi diplomatik untuk negaranya di PBB. Langkah ini diambil guna menanggapi uji coba rudal terbaru yang dilakukan oleh Pyongyang.
"Karena penembakan rudal, AS telah menentukan perlu untuk membatasi perjalanan dari kunjungan Menteri Luar Negeri dan delegasinya hanya ke tempat-tempat yang diperlukan oleh delegasi Korut untuk melakukan fungsi mereka sebagai utusan bagi PBB," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, John Kirby, dikutip dari ABC News, Minggu (24/4/2016).
Seperti diketahui, Menteri Luar Negeri Korut Ri Su-yong berada di markas PBB yang ada di New York untuk menghadiri pertemuan pembangunan berkelanjutan.
Sebelumnya, Korut mengaku berhasil melakukan uji coba menembakkan rudal balistik dari sebuah kapal selam. Korut menyatakan, uji coba itu sukses besar dan memberikan negara itu satu lagi alat untuk melakukan serangan nuklir yang kuat.
Pernyataan ini dianggap perkembangan mengkhawatirkan. Sebab, dengan menguasai kemampuan menembakkan rudal dari kapal selam, akan membuat orang luar sulit mendeteksi apa yang dilakukan Korut sebelum peluncuran.
"Karena penembakan rudal, AS telah menentukan perlu untuk membatasi perjalanan dari kunjungan Menteri Luar Negeri dan delegasinya hanya ke tempat-tempat yang diperlukan oleh delegasi Korut untuk melakukan fungsi mereka sebagai utusan bagi PBB," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, John Kirby, dikutip dari ABC News, Minggu (24/4/2016).
Seperti diketahui, Menteri Luar Negeri Korut Ri Su-yong berada di markas PBB yang ada di New York untuk menghadiri pertemuan pembangunan berkelanjutan.
Sebelumnya, Korut mengaku berhasil melakukan uji coba menembakkan rudal balistik dari sebuah kapal selam. Korut menyatakan, uji coba itu sukses besar dan memberikan negara itu satu lagi alat untuk melakukan serangan nuklir yang kuat.
Pernyataan ini dianggap perkembangan mengkhawatirkan. Sebab, dengan menguasai kemampuan menembakkan rudal dari kapal selam, akan membuat orang luar sulit mendeteksi apa yang dilakukan Korut sebelum peluncuran.
(ian)